Wali paidi menyeleseikan
pembacaan tahlilnya tepat adzan magrib berkumandang, wali paidi berjalan mundur
ketika keluar dari makam, dia lansung menaiki sepedanya mencari masjid
terdekat, wali paidi mengikuti adzan yg didengarnya, dia berniat untuk sholat
dimasjid terdekat, tapi semakin wali paidi mendekat suara adzan itu terdengar
semakin menjauh, akhirnya wali paidi memutuskan untuk putar balik mencari
masjid yg lain, wali paidi merasa masjid yg dituju tidak mau
menerimanya,
Wali paidi menyusuri jalan
ke arah alun2 kota malang, dia berjalan pelan, bersiap kalau ada masjid yg
dilaluinya dia akan berhenti, Ketika wali paidi berada didepan rumah makan
cairo ( resto menu timur tengah ) hatinya menyuruhnya untuk belok kiri, setelah
berjalan 20 meteran wali paidi melihat ada masjid di sebelah kiri jalan, masjid
tersebut posisinya agak masuk kedalam, wali paidi memasukkan sepedanya dan
parkir dihalaman masjid, terlihat sebagian jamaah sudah keluar dari masjid
karena sholat magrib sudah selesei dilaksanakan, wali paidi melangkah masuk mencari
kamar kecil, lalu keluarlah seorang yg kulitnya agak hitam dan berambut agak
gondrong dari dalam masjid, orang tersebut seakan menyambut wali paidi,
" mungkin orang ini
tukang becak, melihat dari sarungnya yg ngelinting dan baju kokonya yg putih
lusuh dan mangkak " bathin wali paidi
Tapi betapa kagetnya wali
paidi, ketika dia bertanya kepada orang tersebut dimana letak kamar kecil, wali
paidi melihat dg jelas wajah orang tersebut ketika menunjukkan arah ke kamar
kecil, ternyata orang yg dikiranya tukang becak ini adalah seorang habib,
dilihat dari sorot matanya dan wajahnya,
Wali paidi kekamar kecil dg
perasaan tidak tenang, dia merasa berdosa karena mengira habib tsb sebagai
tukang becak, wali paidi berniat sehabis dari kamar kecil akan meminta maaf
kepadanya, Tapi ketika wali paidi selesei berwudlu dan mau masuk ke
masjid, habib yg dimaksud sudah tidak ada, wali paidi mencarinya di parkiran
tidak ada, dan mencarinya didalam masjid juga tidak ada, wali paidi merasa
menyesal krn gampang menyangka buruk kepada orang lain, gampang menilai
seseorang dari tampilan luarnya.
Wali paidi tidak tenang
ketika melaksanakan sholat magrib, dia meminta kepada Allah didalam sholatnya
untuk dipertemukan dg habib tsb, ketika wali paidi mengakhiri sholatnya dg mengucapkan
salam, dan ketika dia mengucapkan salam yg kedua dg menoleh kekiri, dilihatnya
habib yg dicarinya sudah berdiri disamping kirinya, wali paidi berniat mendekat
mau mencium tangannya, tapi habib muda tersebut lansung lari keluar dari masjid
menuju jalan raya terus hilang entah kemana....
" subhanallah ternyata
dikota malang yg hiruk pikuk ini masih ada kekasih Allah yg berseliweran,
seharusnya aku tadi minta kepada Allah tdk hanya bertemu tapi juga minta bisa
diberi kesempatan untuk mencium tangannya..." bathin wali
paidi
Setelah berdzikir sebentar,
datanglah seorang pemuda pengurus masjid mendekatinya sambil memberi secangkir
teh jahe kepadanya, dan wali paidi melihat banyak habib2 sepuh mulai
berdatangan memasuki masjid, rupanya sehabis magrib dimasjid ini diadakan rutinan
membaca ratibul haddad,
wali paidi berniat untuk
keluar, karena dia merasa tidak pantas mengikuti acara tersebut, melihat yg
datang semuanya berjubah, sedang dirinya bercelana jean dan berkaos oblong
hitam dg gambar gus dur yg tertawa
Ketika wali paidi berdiri,
dia mendengar suara tanpa wujud yg berkata kepadanya
" kamu mau pergi
kemana, apakan kamu tidak malu, menolak undangan Nabi
Muhammad..."
Wali paidi duduk kembali,
mengurungkan niatnya untuk keluar masjid, dia mengikuti pembacaan ratibul
haddad itu sampai selesei, wali paidi merasa malu sekali kepada habib2 sepuh yg
hadir dimajlis, terutama kepada Nabi Muhammad yg mengundangnya....
BERSAMBUNG …
No comments:
Post a Comment