Sehabis dari makam gurunya
wali paidi lansung menuju warung kopi di daerah botoran, " loodst coffee
" warung kopi yg tertua dari loodst yg lain, seperti biasa wali paidi
pesen kopi clasik karena hanya menu itu yg masih terasa kopi hehehe....
Wali paidi duduk diteras
depan menunggu temannya yg masih sowan ke mas kiai, wali paidi menyeruput kopi
clasiknya sedikit, karena kopi clasik ini tersaji dg cangkir yg sangat kecil,
biasanya kalau wali paidi lagi ngopi di loodst raden wijaya dia pesan kopi
clasik yg gelas agak gedhe, di loodst botoran ini dia lupa minta gelas yg agak
gedhe ketika pesan tadi
Wali paidi mengarahkan
pandangannya ke kaca yg bertuliskan loodst coffee, bathinnya berkata,"
semoga loodst coffee ini ada ditiap kota seluruh jawa, loodst coffe ini
didirikan sejatinya untuk kesejahteraan umat bukan untuk memperkaya diri,
siapapun yg ngopi disini ikut andil dalam mensejahterakan umat..."
Tak lama kemudian teman wali paidi datang, setelah temannya ini duduk wali paidi bertanya kepadanya
Tak lama kemudian teman wali paidi datang, setelah temannya ini duduk wali paidi bertanya kepadanya
" dibilangin apa saja
apa mas kiai..."
" disuruh membuat
lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya..." jawab teman wali paidi
" hmm...disuruh lansung
praktek " khoirunnas anfa'uhum linnas..." kata wali paidi
" iya...kang..."
kata teman wali paidi
" memang salah satu
karomah para wali saat ini adalah bisa memberi pekerjaan kepada orang
lain...." jelas wali paidi
" tapi ada yg
mengganjal dihati tentang perkataan beliau..." kata teman wali paidi
" apa itu..."
tanya wali paidi
" mas kiai sangat tidak
suka kalau melihat anak muda yg kerjaannya mancing...." jelas temannya
" hahahahaha......"
wali paidi tertawa
" kita kan tahu, mbah
kiai dimojokerto juga sering mancing..." jelas teman wali paidi
Wali paidi menyedot rokoknya
dalam-dalam, lalu dia bercerita :
Dulu ada santri yg bertanya
kepada mbah kiai, waktu itu mbah kiai sedang dalam posisi mancing
" kiai apa nabi Khidir
suka dg orang yg mancing..." tanya santri
Santri ini berasumsi dan
sering mendengar cerita kalau nabi khidir itu suka menjumpai orang tertentu
ketika mincing
" bukan begitu, nabi
khidir itu suka dg orang yg mempunyai jiwa yg tenang, dan biasanya orang yg
mancing itu mempunyai jiwa yg tenang..." jawab kiai
Setelah mendengar cerita
wali paidi temannya ini bertanya kpd wali paidi
" trus tentang dawuh
mas kiai tentang mancing ini gimana.."
" mas kiai benar,
sekarang orang yg suka mancing itu rata-rata bertujuan melarikan diri dari
masalah yg dihadapinya, beda sekali dg mancingnya mbah kiai..." jelas wali
paidi
" maksudnya kang..."
tanya teman wali paidi
" Mbah kiai adalah
orang yg sudah mempunyai jiwa yg tenang...."
Wali paidi diam, suasana menjadi
hening beberapa saat, lalu wali paidi berkata lagi
" mbah kiai adalah
orang yg dipanggil oleh Allah dalam surat al fajr.....
Wahai jiwa yg tenang
Duduklah kamu disisiKu dg riang gembira dan penuh ridloKu Masuklah kamu kepada
barisan para kekasihKu ( aulia ) Masuklah ke tempat yg tidak ada kesedihan
maupun kegelisahan Mbah kiai mancing itu hanya sebagai sarana untuk berdialog
dg tuhan, bukan bertujuan melarikan diri dari masalah, atau bukan karena gak
kerasan tinggal dirumah karena diomeli istri, " jelas wali paidi
Teman wali paidi ini mengangguk-anggukkan
kepalanya,
" oh...aku sekarang
paham, mengapa mas kiai menyuruhku membuka lapangan pekerjaan .." kata
teman wali paidi
" biar teman2 kita
kalau mancing bukan sebagai sarana untuk melarikan diri, tapi sebagai sarana
untuk mendekatkan diri kepada Allah..." tambah temannya lagi
" tidak hanya mancing,
tapi banyak teman-teman kita yg menggunakan kuburan para wali sebagai sarana
melarikan diri dari masalah, bukan karena niat berziarah....." kata wali paidi
" hahahaha......"
wali paidi dan temannya lalu tertawa.
No comments:
Post a Comment