Monday, 9 January 2017

Tata Cara Melakukan Tune Up Konvenisional


Tujuan
Setelah melakukan ujian praktek Tune-Up kijang 5k, siswa dapat:
-Mengetahui cara Tune-Up
-Mengetahui bagin-bagian mana yang perlu disetel atau dicekpada saat mesin dingin.
-Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel /dicek pada saat mesin hidup.
-Mengetahui bagian bagian mana yang perlu disetel atau dicek pada saat mesin setelah mesin panas

Alat dan Bahan
Alat :
-Fender cover -Kompresi tester
-Drive cover -Hydrometer
-Sit cover -Belt tension gauge
-Flour caver -radiator tester
-Timing light -Kunci ring lengkap
-Radiator cap tester -Kunci pas 1 set
-Spring scale -Kunci momen
-Tune-up tester -Filler gauge
-Multi tester -Obeng – dan +
Bahan :
-Mobil

Tata Cara Kerja
Persiapkan peralatan dan bahan sesuai dengan keperluan
Membuka kap mobil
Pasang fender cover, drive cover, sit cover dan fleur cover
Lakukan  Tune-Up
Tempatkan kembali peralatan dan bahan pada tempat yang disediakan
Lakukan Kebersihan peralatan dan tempat kerja
Keselamatan kerja
Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya
Hati-hati terhadap komponen yang mudah rusak
Jaga selalu kebersihan peralatan dan tempat kerja

Langkah Kerja
PELUMASAN
• Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
• Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low)
Hasil : oli masih dalam batas normal
Keterangan : Tidak usahmelakukan pengisian ulang
· Serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
Lihat perubahan warna pada oli mesin
Kualitas oli (warna oli)
Putih : bercampur air
Hitam : sudah tidak layak pakai
Kaya minyak goreng : baik
Hasil : warnal oli hitam
Keterangan : oli harus di ganti

PENDINGINAN
• Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
Hasil :Kualitas jelek kapasitas
sesuai/cukup
Keterangan : Air pendingin harus di ganti
• Periksa volume tangki cadangan
Hasil : Kapasitas sudah full/cukup sesuai STD
Keterngan : Tidak perlu melakukan pengisian
• Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai
1,2 Kg/Cm 2 )
a. periksa slang radiator
b. periksa klem
c. periksa kebocoran sirip-sirip
d. periksa kran penguras
Hasil : Tidak ada kebocoran
Keterangan : Kondisi semua komponen masih layak pakai
• Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 – 1,2 Kg/Cm 2)
Hasil : Tutup radiator bocor
Keterangan : Harus di ganti
• Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
Hasil : Kondisi tali kipas retak dan aus
Keterangan : Tali kipas harus di ganti

BATERAI
epas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
ngkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
eriksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
Hasil : Kotak baterai baik
Keterangan : Tidak menggelembung.
eriksa volume elektrolit
Hasil : Sebagian Kurang
Keterangan ; Harus di tambahi
eriksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
Hydrometer
Digunakan untuk mengukur kedalam cairan elektrolit yang terdapat didalam baterai, alat ini juga dilengkapi dengan ukuran yang sudah ditentukan SI agar kita dalam mengidentifikasi baterai mudah
Hasil :
no 1 = 1,12
no 2 = 1,12
no 3 = 1,10
no 4 = 1,10
no 5 = 1,10
no 6 = 1,10
Keteranagan ; Sebagian harus di tambah karena belum sampai batas maksimum
Mengukur tegangan baterai dengan avo meter
Avo Meter
Digunakan untuk mengukur arus listrik yang terdapat dalam baterai apakah masih ada arus atau sudah tidak ada arus listriknya
Untuk mengukur baterai pada posisi avo meter pada volt DC
Hasi : arus batrai 12 volt
Keterangan : Masih bisa di pakai...
eriksa kondisi dari pole/terminal
Hasil : Pole kotor dan lecet-lecet
Keterangan : Harus di bersihkan

SARINGAN BAHAN BAKAR
1. lepas filter bahan bakar
2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
3. Semprotkan udara bertekanan rendah
4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
Hasil : Filter bahan bakar dalam kondisi jelek
Keterangan : Harus di ganti

SARINGAN UDARA(Air filter)
1. Lepas klip
2. Periksa secara visual elemen saringan udara
3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
4. Lap rumah saringan udara.
5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan
Hasil :saringan udara kurang baik
Keterangan : Harus di ganti karena elemen
sudah hitam dan tidak bisa di bersihkan

BUSI
Memeriksa kualitas busi
- Warna busi Abu-Abu muda : dalam keadaan baik
Putih : tingkat panas terlalu rendah (over heating)
Hitam basah : minyak pelumas masuk keruang bakar
Hitam kering : pembakaran tidak sempurna
Hasil : Warana busi Hitam basah
Standar celah busi : 0,70-0,80 mm
Hasil ; No.1 0,70 mm Kondisi
No.2  0,70 mm Kondisi
No.3 0.80 mm Kondisi
No.4 0,80 mm Kondisi
Keterangan : Celah busi masih dalam kondisi baik
Standar tahanan kabel busi : < 25 KΩ
Hasil ;
Busi No.1 (< 25 KΩ) 1 KΩ
No.2 (< 25 KΩ) 1 KΩ
No.3 (< 25 KΩ)1 KΩ
No.4 (< 25 KΩ) 1 KΩ
Kabel Coil (< 25 KΩ)2 KΩ
Keterangan: tahanan kabel busi dalam kondisi bagus
· COIL
Ø Memeriksa primary coil
Standar tahanan primary coil : 1,3 – 1,6 Ω . Mengukur tahanan primary coil pada posisi avometer pada 1x ohm. Kabel merah diarahkan ke negative coil
Hasil : Tahanan primer Coil ( 1,5
Ω)
Keterangan : Tahanan primer Coil masih baik
Ø Memeriksa secondary coil
Standar tahanan secondary coil : 10,7-14,5 ohm. Mengukur tahanan secondary coil pada posisi avo meter pada 1x ohm. Kabel merah diarahkan keterminal positif coil dan kabel hitam di arahkan ke terminal tegangan tinggi coil.
Hasil : Tahanan Scunder Coil (
12,3 KΩ)
Keterangan : Tahanan Scunder Coil masih baik

DISTRIBUTOR
Ø Pemeriksaan body distributor
· Governor advancer yaitu untuk memajukan saat pengapian pada saat putaran mesin tinggi. Cara memeriksanya yaitu dengan memutar rotor searah jarum jam dan kemudian dilepas rotor akan kembali.
Hasil : Governor advancer baik
Vacum advancer yaitu untuk memajukan saat pengapian berdasarkan kevakuman intake manifold. Cara memeriksanya yaitu isaplah selang yang ke vakum advancer dan perhatikan dudukan platina maka kelihatan ada gerakan. Apabila tidak berarti ada kebocoran atau terjadi kemagnetan padaplat rumah platina.
Hasil : Vacum advancer baik
Oktan selector yaitu untuk memajukan pengapian berdasarkan nilai oktan bahan bakar. Cara memeriksanya yaitu putarlah oktan selekto r pada posisi standar 50
( garis tebal berada segaris dengan rumah).
Ø Standar celah platina : 0,45 mm
Hasil : celah platina harus di setel

PEMERIKSAAN DWELL ANGLE
Yaitu suatu sudut antara platina mulai menutup dan sampai membuka. Untuk mesin 4 silinder CDA 520 ± 6 0 . pada saat melakukan tune-up periksalah CDAnya karena apabila CDA terlalu besar coil akan panas dn kalau  terlalu kecil kemagnean primer coil akan kecil dan induksi sekunder juga kecil. Arahkan selector ke warna orange arah 4, kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke massa
Hasil :Sudut Dwell Sudah 52 0

PENYETELAN PUTARAN IDLE (RPM)
Cara penyetelan putaran idle yaitu :
Ø Hidupkan mesin hingga temperature tinggi
Ø Putar baut penyetelan campuran ( rpm tinggi maksimal)
Ø Putar baut penyatelan putaran idling (idle speed adjusting screw ) hingga putaran idle tercapai.mesin type K putaran idle 750 Rpm. Arahkan selector ke warna hijau muda, kabel merah diarahkan keterminal negative coil, dan kabel hitam diarahkan ke maassa
Hasil : Setelah penyetelan putaran idle RPMnya 750.

PEMERIKSAAN SAAT PENGAPAIAN
Ø Pada saaat pemeriksaan saat pengapian saringan udara ( air filter ) harus terpasang .
Ø Apabila menggunakan vacuum ganda maka selang ke idle advancer dilepaskan dan di sumbat
Dengan menggunakan lampu timing periksalah saat pengapian sesuai standar mesin. Mesin 5K 5 0 Sebelum TMA. Kabel merah diarahkan ke terminal positif baterai , kabel hitam diarahkan ke terminal negative baterai, dan kabel yang satu dikaitkan bun nomer satu.
Prosedur penyetelan katup
Langkah-langkah penyetelan katup yaitu:
Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan keperluan
Buka tutup kepala silinder dengan menggunakan kunci ring 16-17
Atur tab (putaran poros engkol) pada posisi 0 0
Atur katup menggunakan filler gauge, kunci 16-17, dan obeng (-) dan (+)
EX : 0,30 mm IN : 0,20 mm
Tabel penyetelan katup
TOP 1
Silinder 1 2 3 4
IN V V 0 0
EX V 0 V 0
TOP 4
Silinder 1 2 3 4
IN 0 0 V V
EX 0 V 0 V
Ket :
V : katup disetel
0 : katup tidak disetel

No comments:

Post a Comment