Aku bergegas ke warungnya
pak wi, guna mencari wali paidi, beliau biasanya berada diwarungnya pak wi jam
segini, dan memang benar wali paidi sedang ngopi disitu. Setelah bersalaman aku
duduk agak jauh dari beliau, karena kulihat ada dua orang yg sedang minta
pendapat kepada beliau, kedua orang ini rapi, berpeci dan bersarung,
wajahnya bersih bercahaya, aku tidak tahu bersihnya ini karena pemutih atau
seringnya berwudlu, Aku berniat menanyakan tentang warna langit yg biru kepada
beliau, tapi pertanyaan itu aku tahan dulu, karena ada tamu yg membahas hal yg
lebih penting.
Aku mendengar kedua orang
ini sedang membicarakan apa langkah yg baik, yang harus dilakukan SF, rupanya
kedua orang ini pengurus SF ( yayasan sebuah thoriqoh dijawa timur ), pengurus
SF ini bercerita kepada wali paidi kendala-kendala yg dihadapi selama ini, dg
tersenyum wali paidi ini menjawab
" kalau tidak salah SF
ini dibentuk guna menyampaikan dawuh mas kiai kepada murid2nya yg tersebar
didaerah2 diseluruh indonesia, biar seragam dan tidak menimbulkan kesalah
pahaman,"
Wali paidi menghisap
rokoknya lalu berkata lagi " tapi kenyataannya malah SF ini menimbulkan
permasalahan baru, bukan karena SF nya tapi karena yg menjalankannya, "
" lalu bagaimana
menurut sampeyan " kata salah satu dari mereka
" ini hanya pendapatku,
bukan perintah, menurutku pengurus SF kalau pingin menyampaikan perintah dari
mas kiai tinggal sowan saja kepada sesepuh yg berada didaerah yg dituju
tersebut, sowan yg baik, ngomong yg enak, gak usah memakai acara resmi, kalau
memakai acara resmi konsekwensinya membutuhkan biaya, dan ini bisa jadi fitnah
yg macam-macam, biar nanti sesepuh didaerah yg menyampaikan perintah mas kiai
tsb kepada para murid yg di bawah, para sesepuh lebih mengerti akan kondisi
real para murid didaerahnya masing2...."
" inggih..inggih..."
jawab mereka
" sekali lagi ini hanya
pendapat, dan kita sama2 murid mas kiai, jadi perintah tetap hak penuh mas kiai
dan yg tidak kalah penting jadi pengurus itu gak perlu dikenal atau menampakkan
diri karena ini bukan pengurus sebuah partai...." jelas wali paidi
Tidak lama kemudian kedua
pengurus SF ini pamit, setelah bersalam-salaman mereka pergi. Aku lalu
mendekati wali paidi, sebelum aku bertanya wali paidi ini sudah tertawa:
" opo...wernone langit
tah..." kata beliau kepadaku
" iya mas...."
jawabku sambil nyengir
" warnanya langit.itu
macam- macam, ke tujuh langit punya warna sendiri2, dan terbuat dari bahan
berbeda..." kata wali paidi
" tapi kok terlihat
biru mas..." tanyaku
" apa yg kamu lihat
berwarna biru itu bukan langit, tapi hawa udara, warna birunya itu pantulan
dari warna biru lautan..." jawab beliau
Sebelum aku bertanya lagi
tentang warnanya laut beliau menjawab
" birunya laut itu
karena pantulan dari salah satu batu diarsy, satu batu diarsy itu mengeluarkan
warna yg bermacam-macam, ada warna hijau yg diserap tumbuh2an, aneka warna
bunga itu juga menyerap pantulan batu yg berada diarsy, batu2 mulia yg berada
dibumi ini juga menyerap pantulan cahaya batu arsy, Allah yg mengatur semuanya....."
jelas wali paidi
" oh.....matur suwun
mas...." jawabku
Sebelum aku beranjak pergi
aku berkata kepada beliau : " mas kopiku sampeyan bayar yo...."
" hahahaha....iyo
beres...." jawab beliau
No comments:
Post a Comment