Thursday 29 December 2016

Wali Paidi 18


malam ini hati wali paidi sedang galau entah kenapa, mengapa tiba2 saja perasaan galau menghinggapi hati wali paidi dan kepalanya tiba- tiba saja pusing
" hmmm....pasti ini ada yg ngerasani ( gosipin ) aku.."
wali paidi menselonjorkan kakinya lalu menyandarkan tubuhnya ditiang langgar miliknya, ketika wali paidi mau beranjak dari duduknya, datanglah seorang tamu yg lansung nyelong masuk dan mendekati wali paidi,ketika si tamu sudah dekat dg wali paidi, tiba2 saja
" huekk juh.." sitamu dg semangat meludahi wali paidi, wali paidi kaget bukan kepalang
" siapa sitamu ini, kok tiba2 saja meludahi aku " bathin wali paidi
" huek..huek..juh..." sitamu meludah lagi, kali ini mengenai mata wali paidi,
wali paidi diam saja, dengan ujung bajunya dia mengusap ludah yg mengenai wajahnya dg bekacak pinggang sitamu ini mengangkat wajahnya lalu menunduk lagi dan
" huekkkkk Juh..juh.." sitamu mengeluarkan semua ludahnya, wajah wali paidi jibrat ludah semua, wali paidi mulai menangis, dg perlahan wali paidi mengusap lagi wajahnya, lalu dg lembut wali paidi bertanya kepada sitamu " siapakah tuan...?" si tamu dg tersenyum menjawab :
" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu, karena orang2 banyak yg memuji kalau kamu adalah orang yg sabar, makanya Allah menyuruhku untuk membuktikan apakah benar pujian orang terhadapmu, dan ternyata benar, kau memang orang yg sabar " jawab orang itu lalu ngeloyor pergi
wali paidi hanya tertegun, dan tidak begitu lama datang lagi orang yg sangat perlente, wajahnya ganteng, gagah dan memakai stelan jas dan berdasi, sungguh gagah dan ganteng sekali setelah turun dari mobil mewahnya, sitamu mendekati wali paidi dan dg tersenyum si tamu ini duduk didekat wali paidi
" mas maaf mengganggu sebentar, bisa minta duwitnya mas, atm saya tadi hilang, buat beli bensin mas, .." kata si tamu
wali paidi memandang sitamu dg heran" minta berapa " tanya wali paidi
" sedikit mas, 1 juta saja " jawab sitamu
" wah kalo segitu gak punya aku.." jawab wali paidi
" ya berapa saja, pokoknya ada " pinta si tamu
wali paidi agak ragu, tapi dia membuang jauh2 perasaan itu, bagaimanapun dia harus menolong orang yg butuh pertolongan, gak peduli siapapun itu. wali paidi menurunkan kopyahnya dan mengambil uang dari selipan kopyahnya, tanpa dihitung dia menyerahkan semuanya.dg tersenyum sumringah si tamu menerima uang
pemberian wali paidi
" terima kasih, ternyata benar pujian orang2 terhadapmu, kamu adalah orang yg dermawan.." kata sitamu
" siapakah tuan " tanya wali paidi
" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu " jawab sitamu lalu ngeloyor pergi seperti tamu yg pertama
wali paidi menunduk, dia sadar sekarang, mengapa hatinya jadi galau dan kepalanya jadi pusing, ternyata banyak orang yg ngerasani dg memuji-muji dirinya, dia tahu bahwa Allahlah yg pantas dipuji, Allahlah yg maha penyabar, Allahlah yg maha dermawan, Allah cemburu dan mengutus malaikat mengujiku karena banyak yg memuji aku sebagai orang yg sabar dan orang yg dermawan
" assalamu'alaikum..." wali paidi tersadar dari tafakkurnya, setelah mendengar suara orang yg mengucapkan salam kepadanya
" wa alaikum salam " jawab wali paidi berdiri di depan wali paidi wanita yg sangat cantik, memakai celana ketat dg atasan baju longgar lengan panjang putih, dan memakai kerudung ala kadarnya, tampak rambutnya yg berkilau kemerahan

" kenalkan nama saya Mulan Jameela.." ucap wanita ini dg genit sambil menyodorkan tangannya wali paidi terdiam dan membathin" ujian apalagi ini, di uji apa lagi diriku ini ..."

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 17


wali paidi duduk dg tenang, diambilnya secangkir kopi yg ada disampingnya, dg perlahan dia melanjutkan menghisap rokok mastna wastulasta warruba ( 234 dji sam soe ) nya, angin semilir menerpa wajahnya, wali paidi sedang berada diatas menara masjid kudus, masjidnya sunan kudus setelah rokoknya habis, wali paidi membasahi mulutnya lagi dg kopi seperti orang berkumur, wali paidi mulai tawasulan, ketika fatihah pertama dibaca, angin dg sangat perlahan mulai berhenti, wali paidi mulai membaca wirid2 khusus amalan thoriqoh yg dianutnya, suasana jd hening seakan bumi dan seluruh hawanya berhenti.... 
sifat diri wali paidi mulai hilang berganti sifat mulia guru mursyidnya dan dg perlahan sifat gurunya jg mulai hilang berganti sifat ilahiyyah, disini wali paidi merasakan ketenangan yg begitu luar biasa, seakan wali paidi berada didalam lautan yg begtu luas. sirr wali paidi keluar dr tubuh wali paidi, melayang - layang ke angkasa, wali paidi bisa melihat tubuhnya yg sedang duduk ditas menara, sirr wali paidi terus melayang mengitari kota kudus, dan mulai terdengarlah sebuah tangisan yg begitu menyayat hati, sirr wali paidi mengikuti dari mana asal suara itu, sirr wali paidi turun mendekati keranjang sampah, ternyata dari situlah suara tangisan itu, sirr wali paidi semakin mendekat, dilihatnya yg menangis itu adalah sebuah kulit semangka 
" mengapa kamu menangis..." tanya sirr wali paidi
" aku sedih, ketika aku tumbuh besar dan terasa manis aku diambil oleh petani dan ijualnya, aku begitu senang bisa membahagiakan pr petani, tapi ketika mau dimakan aku ditinggalkan dan dibuang, hanya isinya yg  dimakan....aku merasa tidak ada manfaatnya....." jawab kulit semangka dan menangis lagi 
" jangan bersedih aku akan kembali lagi kesini..." kata sirr wali paidi 
dengan secepat kilat sirr wali paidi kembali ke tubuhnya, sehabis mengambil rokoknya wali paidi turun dr menara dan pergi ke tempat kulit semangka yg dilihatnya tadi wali paidi masih ingat betul, bahwa keranjang sampah itu berada dihalaman sebuah masjid yg berada di tengah kota kudus, setelah sampai wali paidi lansung menuju keranjang sampah itu, dan mulai mengais2 sampah, orang2 yg lagi tadarusan didalam masjid heran melihat tingkah wali paidi dan wali paidi tersenyum dg sumringah ketika ia menemukan kulit semangka yg dicarinya dan begitu lahapnya wali paidi memakannya, orang2 yg melihat wali paidi menjadi maklum,
" oh ternyata orang gila tho ...." bathin mereka dan melanjutkan kembali tadarusannya.  dg masih mengunyah kulit semangka, wali paidi pergi meninggalkan masjid.

" mungkin beginilah yg dialami oleh imam al ghozali yg pada waktu itu terkenal dg tirakatnya dg doyan memakan kulit semangka yg dicarinya di keranjang2 sampah" bathin wali paidi.... 

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 16


Lagi-lagi wali paidi tertidur, maklum karena seabrek aktifitas Khidmah di dalem disampingnya juga bersih2 pondok dan betul2 ia menikmati statusnya sebagai "kacung pondok". Kali ini Wali Paidi tertidur di serambi masjid pondok, setelah selesei menyapu halaman pondok, wali paidi pergi ke serambi masjid sebelah kiri dan menjalankan sholat dhuha, sehabis sholat dhuha inilah wali paidi tertidur dalam tidurnya wali paidi ini bermimpi melihat seorang pastor katolik disebuah gereja yg sangat besar, pastur itu terlihat membaca kitab injil
" injil perjanjian lama ini isinya lebih sempurna " ucap pastor ini
wali paidi dalam mimpinya ini seakan melihat film ttg kehidupan singkat seorang pastor panutan semua orang katolik diseluruh dunia, terlihat oleh wali paidi pastor ini begitu serius membaca injil perjanjian lama, dalam beberapa hari pastor ini tidak keluar dari dalam kamar untuk membaca injil yg sangat menarik hatinya, di bab terakhir pastor ini membaca bakal datang nabi terakhir.
setelah membaca injil perjanjian lama, pastor ini sulit tidur, dia kepikiran ttg sosok nabi terakhir tsb. pastor ini yakin benar sosok nabi orang islam yakni nabi Muhammad mmg benar adanya, krn sosok nabi Muhammad mmg sesuai dg isi injil perjanjian lama yg dibacanya dan ketika pastor ini berkunjung ke mesir , pastor ini mengambil kesempatan untuk bertemu mufti2 mesir, bertanya mengenai agama islam, dia pingin mempelajari islam lebih dalam, dan salah satu mufti mesir menghadiahi pastor ini dg sebuah alquran
setelah acara kunjungan di mesir selesei, dia kembali ke vatikan dan mulai membaca lembar demi lembar isi alquran, pastor ini semakin kagum dg isi alquran yg dibacanya pastor ini setiap ada waktu luang dia selalu membaca alquran, setelah hatam dia mengulanginya lagi, tanpa disadarinya dia telah mendapatkan kenikmatan dlm membaca alquran, ketika dilain waktu pastor ini bertemu dg mufti mesir yg memberinya alquran, pastor ini berkata
" aku tidak akan bisa tidur sebelum membaca beberapa ayat dr alqur'an, terimakasih telah memberikan alquran yg begitu mengagumkan ini kepadaku..."
walaupun begitu pastor ini belum mau membaca syahadat walau hatinya sudah yakin mengenai kebenaran agama islam krn situasi dan kedudukannya tdk memungkinkan untuk melakukan hal itu. lalu wali paidi melihat dlm mimpinya pastor tersebut terbaring dlm keadaan sakit dan mendekati ajal ketika pastor ini melihat ada malaikat yg datang padanya, pastor ini bertanya
" siapakah anda..."
" aku adalah izrail yg disuruh Allah untuk mencabut nyawamu hari ini.." jawab malaikat
" sungguh benar apa yg dikatakan didalam alquran mengenai hal ini.." jawab pastor
ketika ruh pastor ini baru melewati jari2 kakinya pastor ini dg penuh keyakinan berkata
" asyhadualla ilaha illallah....wa asyhadu anna muhammad rasulullah...."
dan seketika itu juga Allah mengangkat derajat pastor ini menjadi salah satu walinya para wali2 Allah diseluruh dunia banyak yg menyaksikan bahwa ruh pastor ini keluar menuju kehadirat Allah dan diberi kenikmatan disisinya, tidak menuju ke neraka .... para wali yg melihat hal ini saling bertakbir dan bertahmid memuji kebesaran Allah

lalu wali paidi terbangun dr mimpinya, setelah mengucapkan tahmid dan takbir wali paidi beranjak dr masjid pergi ke warung kopi belakang pondok, ketika wali paidi baru saja duduk, wali paidi melihat berita di tv yg berada di pojok warung mengabarkan kalau PAUS JOHANES PAULUS II telah meninggal dunia.

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 15


Setelah dari pertemuan di gunung pring magelang jawa tengah, walipaidi jatuh sakit, karena perjalanan yg ditempuh wali paidi tidak semestinya, wali paidi pindah dari truck satu ke truck lainnya, kadang kehujanan kadang kepanasan, dan tubuh wali paidi tidak kuat menerima semua itu dan jatuh sakit. Wali paidi terbaring tak berdaya dipembaringan, badannya panas, matanya terlihat semakin cekung karena kurang tidur, tapi senyumnya masih tetap sama, cerah dan menyenangkan seperti orang tidak sakit, para tetangga satu persatu menjenguk wali paidi, ada yg membawa buah2an dan ada yg memberi uang, sebagian para tetangga berinisiatif mengantarkan wali paidi untuk berobat di rumahsakit terdekat , tapi wali paidi menolaknya
“terima kasih, biarlah , 2 atau 3 hari akan sembuh sendiri “ jawab walipaidi
Para tetangga sangat sayang kepada wali paidi ini, bukan karena wali paidi ini wali ( karena para tetangga tidak tahu kalau paidi ini seorang wali ) dan bukan juga karena wali paidi ini orang kaya tapi karena wali paidi ini orang yg dermawan, suka menolong dan sopan terhadap yg tua dan sayang terhadap yg muda
Ketika memasuki hari ketiga , tubuh wali paidi demam tinggi , sehabis sholat isya yg dilakukan dg terbaring, tubuh wali paidi tdk kuat menahan, dan wali paidi tidak sadar ( pingsan ) , dia baru tersadar ketika merasakan ada orang yg menyeka tubuhnya dg handuk dingin, orang ini sangat ganteng dan bersih,seorang pemuda yg sangat tampan
“ siapakah anda “ tanya wali paidi
“ saya adalah amalan sholawat yg biasa sampeyan baca, saya akan menjaga sampeyan sampai sembuh“ucap pemuda ini
Wali paidi kaget juga mendengar penuturan pemuda ini,
“ apakah aku sudah mati “ tanya wali paidi
Dg tersenyum pemuda ini menjawab “ belum “
Wali paidi tertegun dan terdiam, tidak lama kemudian ada yg mengetuk pintu kamar wali paidi
“ assalamu’alaikum...” ucap tamu tsb
“ wa alaikum salam ..” jawab wali paidi dan pemuda ini berbarengan
Pemuda ini membungkukkan badannya dan berbisik kepada wali paidi
“ kang, tamu yg datang ini adalah malaikat “ bisik pemuda
“ apakah malaikat izrail “ tanya wali paidi
“ hehehe, bukan tapi malaikat rohmat “ jawab pemuda
“ kalau begitu bukakan pintu kamarnya mad, gak pa2 kan kalau kamu aku panggil somad “ ujar wali paidi
“ iya gak pa2 kang “ jawab somad dg membuka pintu kamar
Tampaklah yg masuk seorang pemuda yg juga tampan dg membawa baskom
“ siapakah anda “ tanya wali paidi
“ saya malaikat rohmat “ jawabnya
“ kopikah yg kau bawa di baskom itu“tanya wali paidi
“ hahaha...kang..kang “ somad tertawa mendengar pertanyaan wali paidi
Malaikat rohmat lalu meletakkan baskom di meja sebelah tempat tidur wali paidi lalu menjawab “ bukan kang, tapi air dari telaga kausar guna diminum dan buat wudlu”Lalu malaikat yg berwujud pemuda tampan ini pamit, dan sekitar 5menit kemudian datang tamu lagi, ternyata baginda nabi muhammad yg datang, kamar wali paidi lansung harum semerbak, wali paidi berusaha bangkit, tapi nabi menyuruhnya tetap berbaring
“ ali firdaus, bergembiralah...karena derajadmu sudah dinaikkan oleh Allah “ ucap nabi kepada wali paidi
Nama wali paidi ini memang sebenarnya ali firdaus, tapi nabi khidir memanggilnya dg sebutan paidi , nama yg berasal dari kata faedah, nabi khidir berharap wali paidi ini menjadi orang yg berfaedah, karena sebaik2 manusia adalah orang yg bermanfaat buat sesamanya dan itu akhirnya terbukti
Wali paidi mendengar perkataan nabi ini hanya bisa menangis, tidak bisa berkata kata, dia hanya bisam enangis dan menangis lagi. Setelah nabi keluar, datanglah nabi khidir, beliau nabi khidir banyak menurunkan ilmu2 hikmah yg luar biasa kepada wali paidi, walaupun pertemuan wali paidi dg nabi khidir ini begitu singkat tapi ilmu yg didapat wali paidi sama dg ilmu orang yg belajar selama 100 tahun.
Berikutnya datang silih berganti wali2 yg dikenal wali paidi, dan menjelang shubuh datanglah mas kiai mursyid guru dari wali paidi, ketika mas kiai mursyid datang, tubuh wali paidi sudah segar dan sehat, mas kiai mursyid datang dg membawa kopi dan rokok, setelah sholat shubuh berjamaah dg mas kiai mursyid , mereka melanjutkan dg acara ngopi dan ngerokok bareng, wali paidi sekali lagi dapat wejangan2 dari mas kiai mursyid, mas kiai mursyid sedikit membuka rahasia arsy, membuka jalan yg akan dihadapi wali paidi kelak, dan setelah sholat dhuha mas kiai mursyid pulang,

Memang para wali2 Allah itu ketika sakit banyak mendapatkan ilmu2 hikmah yg luar biasa, kita melihat mereka dg pandangan kasihan karena sakit yg di deritanya, tapi dibalik itu semua para wali2 Allah sangat berbahagia ketika dirinya sakit.

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 14


setelah cerita soal gus dur , wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan terus tanpa memperdulikan arah dan tujuan, berjalan terus sambil menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan seberapa jauh wali paidi berjalan dia sendiri tidak tahu,
wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang,tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan. 
wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada sebuah masjid yg semuanya terbuat dari bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya didalam masjid sudah banyak sekali orang,
ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dari para orang 2 yg berada di dalam masjid, cahaya mereka inilah yg menerangi seluruh masjid, 
tanpa sadar wali paidi memandangi tangannya, apa dia ikut juga bercahaya, wali paidi kaget ternyata tangannya juga mengeluarkan cahaya, wali paidi meneruskan pandangannya, dan ternyata kakinya dan seluruh badannya juga bercahaya....
setelah sadar bahwa dirinya juga bercahaya, wali paidi mulai berani memasuki masjid dan ikut sholat berjamaah, wali paidi sholat di barisan paling belakang krn hanya di barisan ini ada tempat yg kosong sedang tempat yg lain sudah penuh, wali paidi melihat disela - sela tubuh para jamaah yg bercahaya seorang imam yg cahayanya sangat terang, sehingga wali paidi tidak bisa melihat wajahnya, tubuhnya dikelilingi cahaya yg sangat terang, wali paidi baru sekali ini merasakan sholat yg begitu indah dan sangat syahdu, suara imam yg begitu merdu, dan wali paidi seakan-akan diajak berjalan mengelilingi rahasia2 ayat - ayat Allah yg dibaca oleh sang imam sholat. 
setelah mengucapkan salam dan selesei sholat wali paidi baru tersadar ternyata disampingnya ini ada orang yg sangat dikenalnya, mbah parmin seorang kusir bendi dikampungnya, ternyata mbah parmin ini tubuhnya juga bercahaya, sebelum wali paidi hilang dari rasa kagetnya , mbah parmin sudah berkata kepadanya
" paidi...tolong kalo nanti dirumah jangan bilang siapa-siapa tentang masalah ini"
"baik mbah.."jawab wali paidi meneruskan dzikirnya 
sehabis dzikir baru wali paidi mulai ngobrol lagi dg mbah parmin 
"mbah siapa yg ngimami sholat subuh ini" tanya wali paidi 
"beliau baginda Nabi Muhammad" jawab mbah parmin 
"dan dibarisan depan itu adalah wali2 qutb, dan dibarisan berikutnya wali2 yg derajatnya dibawah wali qutb, mereka berbaris sesuai tingkatannya, baik yg sudah meninggal maupun yg masih hidup, semuanya hadir disini,"mbah parmin meneruskan penjelasannya 
wali paidi tersenyum dan mbah parmin juga tersenyum karena mereka berdua sadar kalau berada dibarisan yg paling belakang, tidak lama kemudian acara dilanjutkan dg bersalam-salaman, sambil membaca sholawat, wali paidi bertemu guru mursyidnya dan wali2 yg selama ini cuma mendengar tentang ceritanya saja, wali paidi begitu bahagia karena bisa bersalaman dg para wali2 y selama ini sangat dicintainya dan dihormatinya, setelah acara bersalaman selesei, para wali pergi sendiri-sendiri dan tiba2 hilang entah kemana , tinggal wali paidi dan mbah parmin aja yg berada didalam masjid, setelah semua sudah pergi, baru wali paidi dan mbah parmin keluar dari masjid
"dimanakah ini mbah..."tanya wali paidi kepada mbah parmin
"di gunung pring magelang jawa tengah "jawab mbah parmin 
wali paidi menoleh kebelakang , ternyata masjid itu sudah hilang 
"udah di, aku pergi dulu yah, assalamuálaikum... "kata mbah parmin dan bersalaman dg wali paidi 
mbah parmin berjalan disela-sela pepohonan dan lama-lama kelamaan hilang 
"mbah...mbah..tunggu sebentar."wali paidi memanggil mbah parmin tapi mbah parmin sudah hilang ditelan keheningan hutan belantara...
"wadoh mbah...aku sebenarnya mau pinjem duwit buat sangu pulang .."wali paidi berkata sendiri
"terpaksa ngandol truck lagi ini.....wah..wah..." wali paidi dg tersenyum melangkah pergi juga..... 
"selama ada rokok dan kopi gak masalah...syukur alhamdulillah "ucap wali paidi dg mengeluarkan rokok dari selipan kopyahnya lalu menyalakannya ....dan meneruskan perjalanannya 
wali paidi tidak berani mencoba ilmu melipat bumi yg dimilikinya, karena wali paidi takut kesasar-kesasar seperti waktu itu wali paidi berjalan sambil mengenang kembali pertemuannya dg para wali juga baginda nabi barusan, walau paidi tidak dapat begitu jelas melihat wajah rosulullah, krn sangat terangnya nur cahaya tg terpancar dari tubuh rosulullah...  wali paidi masih ingat perkataan rosulullah ketika acara bersalam- salaman tadi,bahwa bala'' atau adzab Allah akan diturun, para wali disuruh oleh baginda Nabi untuk bersiap-siap menerimanya sesuai dg tingkatannya.....

ketika bala' atau adzab turun yg menanggung pertama kali adalah para wali2 Allah sesuai dg tingkatannya, semakin tinggi derajadnya semakin besar pula adzab yg ditanggungnya, para wali ini melakukan hal tersebut supaya ketika adzab itu sampai kepada umat manusia lainnya tinggal sedikit dan ringan, masya Allah betapa besar rasa cinta mereka kepada kita semua, kadang bala' atau adzab Allah itu tidak sampai menimpa umat manusia karena sudah habis ditanggung para wali, kalau bala' atau adzab Allah itu begitu besar dan luas maka, adzab itu baru menimpa manusia, dan bala' atau adzab yg paling ringan yg diterima oleh umat manusia adalah "ndas ngelu gak ngerti sebabe" kepala pusing tidak tahu penyebabnya disertai dg perasaan sedih dan galau yg tidak tahu penyebabnya juga... tanpa terasa wali paidi sudah sampai dijalan raya dan dilihatnya ada sebuah truck yg melintas, wali paidi menyetop dan minta tunutan.....

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 13


Mengenang Gus Dur Dalam Rangka Haul ke II Beliau
Sehabis tahlil bersama dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke II , wali paidi bersama warga berkumpul bareng ngopi bersama –sama , mereka saling berkelompok tiga sampai empat orang membicarakan dan mengenang Gus Dur , dan diselingi adu argument mengenai apa rahasia dibalik sepak terjang Gus Dur dimasa lalu.
Wali paidi tersenyum – senyum meihat tingkah laku mereka, wali paidi sendiri duduk – duduk bersama empat orang dg satu cangkir kopi besar berada ditengah, mereka berlima joinan bersama-sama, indah dan rukun sekali.
Paijo tetangga wali paidi mulai membuka pembicaraan dg bertanya kepada wali paidi
“ kang menurut sampeyan gimana gus dur selama jadi presiden yg Cuma sebentar itu..? “
“ sebelum kita membahas tentang itu semua, alangkah baiknya kita mengulas lagi sejarah sebelum Gus Dur jadi presiden “ jawab wali paidi
“ wah..sipp iki kang, gimana ceritanya…” kata teman – teman yg lain
Dulu ada seorang kiai didaerah blitar namanya kiai rohimi, beliau ini ahli istikhoroh, banyak sekali kiai yg sowan kepada kiai rohimi ini guna menanyakan apa makna isyarah yg diterima, dan kiai rohimi ini bisa menafsiri isyarah2 yg ditanyakan kepadanya, dan semuanya tidak pernah meleset, hamper 100 persen mendekati kebenaran.
Kehidupan sehari-hari beliau adalah sebagai petani desa yg sangat sederhana, tiap pagi beliau diantar cucunya pergi kesawah dg naik sepeda onthel, biasanya para tamu yg mau sowan kepadanya menunggunya didepan ndalem, menunggu beliau pulang, dan didalam rumah yg berdinding kayu jati itulah kiai rohimi menerima para tamunya, didalam rumah kiai rohimi ada sebuah kamar khusus yg disediakan untuk gus dur kalau berkunjung kesitu dan menginap.
Gus dur sebelum jadi presiden telah banyak menerima isyaroh2, dan menanyakan kepada kiai rohimi apa makna isyaroh2 yg dia terima
“ kang, kiai rohimi ini tingkatannya lebih tinggi daripada gus dur ya.., sampai gus dur sendiri minta tolong untuk menafsiri isyaroh yg beliau terima“ ucap paijo kepada wali paidi
“ tidak mesti begitu, kamu tahu pak ridwan tetangga kita, yang jadi dosen di sebuah salah satu universitas terkenal itu ..” Tanya wali paidi
“iya saya tahu kang…” jawab paijo
“ ketika ban mobilnya bocor, apa pak ridwan menambal ban mobilnya sendiri..” Tanya wali paidi lagi
“ tidak kang, pak ridwan jelas gak bisa, ban itu akan ditambalkan ke tukang tambal ban” jawab paijo
“ dg seperti itu, apa tingkatan tukang tambal ban itu lebih tinggi daripada tingkatan pak ridwan yg dosen itu…” Tanya wali paidi sekalilagi
“ ya tentu tidak kang, “ jawab paijo mulai mengerti
“begitulah apa yg terjadi diantara gus dur dan kiai rohimi ini tidak bisa jadi acuan siapa lebih tinggi tingkatannya “ jelas wali paidi
Wali paidi menyedot rokok dji sam soe nya dan nyeruput kopi sedikit lalu melanjutkan
“sampeyan akan jadi orang nomor satu di Indonesia, tapi hanya sebentar “ ucap kiai rohimi kepada gus dur, menafsiri isyaroh yg diterima gus dur
“ berapa lama kiai…” Tanya gus dur
“ tidak sampai tiga tahun “ jawab kiai rohimi
“ tugas yang sangat berat “ ucap gus dur tanpa memperdulikan lama jabatannya
“ iya ini memang tugas yg sangat berat gus, dan sampeyan akan diturunkan oleh rakyat sampeyan sendiri..” kata kiai rohimi
“ kalau ini memang tugas, biarpun sebentar tidak apa-apa yg penting bermanfaat,” ucap gus dur
Gus dur menerima dg lapang dada isyaroh yg diterimanya dari kiai rohimi, beliau tidak peduli walaupun dalam kepimpinanya kelak , beliau di recoki dan akhirnya diturunkan dg tidak terhormat, gus dur berperinsip biarlah orang memusuhinya asal Allah menyayanginya, biarlah orang menghinanya asal Allah ridlo kepadanya
Beberapa bulan kemudian ganti para kiai sepuh yg mendapatkan isyaroh – isyaroh dari Allah mengenai Gus Dur, para kiai tidak mau gegabah dg menafsiri sendiri isyaroh yg diterima oleh mereka, para kiai sepuh sowan ke kiai rohimi menanyakan apa arti isyaroh yg mereka terima, memang nama kiai rohimi dikalangan para kiai2 NU sangat dikenal, krn dalam menafsiri isyaroh kiai rohimi ini jagonya.
mendapat arti isyaroh dari kiai rohimi , para kiai sepuh ini menyampaikannya kepada Gus Dur ,dan gus dur dg penuh ta’dzim menerima mereka dan mengucapkan terimakasih karena memperhatikannya selama ini, walau gus dur sendiri sudah tahu kalau dirinya akan jadi presiden, bahkan gus dur sudah tahu masa kepemimpinannya yg Cuma sebentar itu sebelum para kiai ini mengetahuinya, pertemuan ini dicium oleh wartawan, dan ramailah berita pertemuan dikala itu, dan para kiai sepuh ini dijuluki oleh wartawan sebagai poros langit, disesuaikan dg kelompok yg mengusung Gus Dur jadi presiden yaitu poros tengah, dan kebetulan pemimpin kelompok kiai sepuh ini adalah kiai faqih langitan tuban, jadi pas lah sebutan bagi mereka yaitu “poros langit”
Dan kita semua tahu gus dur secara mengejutkan benar – benar jadi presiden, walaupun gus dur dan para kiai sepuh sama sekali tidak terkejut dg hal itu, karena para kiai sepuh dan gus dur sudah tahu sebelumnya
Awal pemerintahan gus dur baik – baik saja, hubungan gus dur dg bu mega tampak mesra, mereka bergantian mengadakan sarapan pagi bersama, kadang di istana presiden kadang di istana wakil presiden, tapi lama kelamaan para koruptor dan penggila jabatan mulai kawatir dg ketegasan gus dur dalam memimpin Negara ini,
mereka mulai tidak bebas korupsi dan menumpuk – numpuk kekayaan pribadi karena ketatnya pengawasan gus dur dikala itu, mereka mulai mendanai para mahasiswa untuk mendemo gus dur, mengangkat isu-isu yg memojokkan gus dur, mereka para koruptor menunggu momen yg tepat untuk menjatuhkan gus dur
Gus dur memang terkenal dg gaya ngomongnya yg blak – blakan, gus dur berprinsip “ padhakno pengucapmu podho karo karepe atimu” , begitulah ketika gus dur dimintai pendapat oleh wartawan tentang bu mega yg sering diam aja, gus dur dg enteng menjawab
“ dia itu bodoh “ Jawaban gus dur itu didengar oleh pramono anung yg ketika itu kalau gak salah masih menjabat sebagai sekjen PDIP, dan oleh pramono ini jawaban gus dur itu disampaikan kepada ibu mega, ngambeklah bu mega waktu itu, bu mega tidak mau menemui gus dur ketika sarapan pagi bersama di istana wakil presiden,
dan inilah kesempatan yg ditunggu oleh para koruptor dan penggila jabatan, inilah celah yg bisa menurunkan gus dur dari kursi presiden, bathin mereka
Dan barulah para kiai sepuh dapat isyaroh lagi , kalau gus dur akan dilengserkan dari kursi presiden, para kiai sepuh atau kiai poros langit ini sowan lagi kepada kiai rohimi, minta pendapat dan minta solusi gimana baiknya dan supaya gus dur masih bisa jadi presiden, kiai rohimi mengatakan kepada para kiai
“ gus dur akan bisa tetap jadi presiden kalau mau minta maaf kepada ibu mega, walaupun gus dur tidak ada niat merendahkan ibu mega” ucap kiai rohimi,
biarpun kiai rohimi sdh tahu klo jabatan gus dur cuma sebentar, tapi kiai rohimi tetap memberi peluang kpd para kiai, kiai rohimi berkeyakinan bahwa Allah jualah penentu akhir suatu kisah, isyaroh hanyalah perlambang
Para kiai kembali menemui gus dur dan menyampaikan apa yg diperoleh dalam isyarohnya dan juga menyampaikan pesan kiai rohimi, tapi gus dur tidak mu melakukannya, bukan berarti gus dur tidak mau minta maaf krn malu atau gengsi, tapi apa yg dialami gus dur kurang lebih persis seperti apa yg dialami oleh sayyidina ali, ketika dalam peperangan sayyidina Ali mau membunuh orang kafir yg sudah terjatuh diatas tanah, sayyidina ali tiba2 mengurungkan niatnya ketika orang kafir itu meludahinya, orang kafir itu heran melihat sayyidina ali yg tiba-tiba urung membunuhnya dan orang kafir ini menanyakan hal tersebut , sayyidina ali menjawab,
” pertama aku berniat membunuhmu karena Allah, tapi ketika kamu meludahiku, terbesit perasaan marah kepadamu, maka aku urungkan niat membunuhmu krn ada niat selain Allah dihatiku…”
Gus Dur tidak mau minta maaf kalau niatnya karena ingin mempertahankan jabatan, gus dur tidak gila jabatan,dan gus dur memang sudah tahu kalau masa kepemimpinannya Cuma sebentar, dan kita semua tahu gus dur akhirnya berhasil diturunkan dari kursi kepresidenan karena kasus yg dibuat2 yaitu kasus buloggate.
Paijo dan kawan-kawannya terdiam mendengar cerita wali paidi ini,mereka merasa baru mendengar cerita gus dur dengan kiai rohimi, mereka sangat penasaran
“ apakah kang paidi pernah bertemu dg kiai rohimi.” Tanya paijo penasaran
“ tidak pernah “ jawab wali paidi santai dg menyedot rokoknya
“ lalu sampeyan dapat cerita dari mana “ Tanya paijo lagi makin penasaran

Wali paidi tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum dan menyeruput selepek kopi lalu ngeloyor pergi

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 12


Terlihat di sudut terminal orang gila ini tertawa-tawa menikmati makanan dan minuman hasil rampasannya, wali paidi berjalanperlahan mendekati orang gila tsb, dan kira-kira setelah jarak wali paidi dan orang gila itu berjarak 10meteran orang gila tsb berkata dg masih makan dan minum
“ gak usah heran di, orang yg dekat dg tuhannya apa yg tidak di ketahui di muka bumi ini, yg diketahui gusti Allah juga diketahui oleh para kekasihnya, apalagi namamu terkenal di langit sana, namamu seringkali muncul karena seringnya kamu usul ke gusti Allah..” Dg masih memegang minuman sprite kaleng orang gila tsb berkata lagi
“ para malaikat sering berkata,gusti wali paidi usul begini, gusti wali paidi minta begini, hampir semua malaikat mengenalmu ,karena seringnya kamu minta dan usul ke gusti Allah…. seharusnya kamu malu di, minta-minta terus seperti pengemis….hehehe “
Wali paidi terdiam, seperti ditelanjangi, wali paidi menghampiri orang gila tersebut dan mencium tangannya, ketika wali paidi memegang tangannya,wali paidi kaget karena tangan orang gila ini bagaikan tidak ada tulangnya terasa halus, begitu lembut dan berbau sangat wangi, ketika wali paidi mau menanyakan namanya, orang gila ini mendahului berkata :
“ kamu gak usah tahu namaku,udah sana… kamu pergi sowan ke kyaimu sana, nanti kita bertemu disana, dan kalau kamu melihat kyaimu sedang ada tamu agung kamu sebaiknya lansung pamit aja…"
Wali paidi cuma mengangguk terdiam ,setelah mengucapkan salam wali paidi pergi dari situ dan berangkat untuk sowan ke kyainya. wali paidi melanjutkan perjalanan dg naik becak, setelah sampai wali paidi langsung menuju ke ruangtamu, disana dia disambut salah satu santri kyai yg selalu standbay melayani tamu – tamu, belum lama duduk, ada dua tamu yg juga mau sowan ke kyai, mereka berdua duduk disamping wali paidi, tidak seperti biasanya kyai kali ini tidak langsung menemui mereka bertiga, wali paidi dan kedua tamu menunggu sekitar satu jam lebih baru kyai keluar wali paidi dan kedua tamu lansung bersalaman dg kyai, mereka bertiga mencium tangan kyai dg penuh ta’dzim, yg sangat berbeda sikap wali paidi terhadap kyai ini,wali paidi tampak sangat ta’dzim berhadapan dg kyai, wali paidi hanya bisa menunduk, dan tampak butiran-butiran air mata mulai membasahi pipi wali paidi,setelah kyai baru saja duduk, wali paidi maju bersalaman lagi dan mohon pamit, kyai hanya tersenyum dan merestui wali paidi,
“ iya di, salam aja ke dulur-dulur semua “ ucap kyai
“ inggih kyai…” jawab wali paidi dg masih menunduk
Kedua tamu ini heran melihat sikap wali paidi, mereka menunggu begitu lama tapi setelah kyai keluar, wali paidi kok lansung mohon pamit. Satu diantara dua tamu ini penasaran dan menanyakan hal tersebut kepada kyai
“ kyai, mas tadi itu menunggu panjenengan dg kami begitu lama,tapi setelah kyai datang, mas tadi lansung mohon pamit ada apa gerangan kyai.” Tanya tamu
“ hmm…..gimana yah, kamu lansung aja ke orangnya dan tanyakan hal itu, dia belum pergi jauh, sekarang dia masih duduk-duduk dipagar jembatan “ jawab kyai
Setelah mohon ijin dan keluar sebentar tamu tadi mencari wali paidi, dan benar apa yg dikatakan kyai, wali paidi masih duduk dipinggir jembatan
“ assalamu’alaikum…” ucap tamuini kepada wali paidi
“ wa alaikum salam…” jawab wali paidi
“ maaf mas, saya penasaran dg sikap sampeyan tadi, kok lansung mohon pamit ketika baru ketemu kyai…” Tanya tamu dg penasaran
“ hmm, gimana tidak lansung mohon pamit kang, wong disamping kanan kyai ada baginda rosul dan disamping kiri kyai ada nabiyullah hidir, apa yg mau saya omongkan kalau mereka berdua hadir di samping kanan dan kiri kyai…..” jawab wali paidi dg mata yg berkaca – kaca

“oh……..” ganti si tamu jadi heran dan melongo

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 11


Anak buah gohell yg berjumlah tujuh orang ini lebih heran lagi melihat pemimpin mereka terduduk dan menangis tersedu-sedu dihadapan wali paidi, tanpa dikomando mereka mendekati pimpinan mereka dan membuat pagar betis melingkari wali paidi dan gohell, mereka berdiri melingkar menutupi mereka supaya orang – orang tidak tahu kalau pimpinan mereka menangis, mereka malu kalau orang-orang melihat pimpinan mereka menangis, masak pimpinan preman kok nangis…(he..he..he..)
Wali paidi menepuk nepuk pundak gohell, dan menariknya untuk berdiri lalu berkata :
“ udah mas, aku sama sampeyan ini masih saudara jadi gak usah sungkan…”
Gohell berdiri dan mengusap air matanya, kemudian merangkul wali paidi
“makasih…mas…” ucap gohell kpd wali paidi
Mereka lalu bersalaman di ikuti seluruh anak buah gohell juga bersalaman kepada wali paidi. Suasana menjadi cair kembali,tidak lama kemudian suasana jadi akrab, seakan wali paidi dan gerombolan gohell ini adalah teman yg sudah lama kenal, karena wali paidi ini pintar mengeluarkan joke-joke segar yg membuat gohell dan anak buahnya tertawa terpingkal-pingkal
“ ayo ngopi dulu mas….” Ajak gohell kpd wali paidi
“monggo…..” jawab wali paidi
Mereka berdua dan seluruh anak buah gohell menuju ke warung dipinggir jalan, setelah mengambil tempat duduk mereka memesan kopi, anak buah gohell menunggu di luar warung
“ mas kalo bisa sampeyan berhenti malak orang, kasihan gurumu mas…” ucap wali paidi
“ iya mas, saya akan berusaha mencari kerja yg bener, do’akan aja…” sahut gohell
“ jangan sampai perguruan sampeyan Setia Hati ( SH ) itu menjadi singkatan Perguruan Sakit Hati, gunakan kepandaian silatmu itu sebagai senam untuk kesehatan, itu yg cocok untuk jaman sekarang ini, beda dg jaman ketika orang islam masih punya musuh dulu, jangan belajar silat untuk mencari kesaktian atau untuk perisai diri,
karena perisai diri yg lansung dari Allah adalah shodaqoh, belajarlah silat hanya untuk kesehatan, maka kamu tidak akan mencari musuh atau dicari musuh…” kata wali paidi Sambil nyeruput kopinya wali paidi berkata lagi kepada gohell
“ kalo belajar silat untuk mencari kesaktian atau kekuatan jadinya ya seperti ini, sesama saudara seperguruan tawur, tidak rela melihat perguruan lain unjuk kekuatan, seperti kemarin terjadi penyerbuan terhadap konvoi perguruan kera sakti yg diduga dilakukan oleh perguruan SetiaHati…”
“ iya mas, memang aku dulu belajar ilmu silat untuk mencari kesatian / kekuatan , setelah lulus aku bingung gimana cara melihat kalau aku ini sudah kuat, akhirnya aku mencari gara-gara supaya punya musuh dan keterusan sampai jadi seperti sekarang ini..”ucap gohell sambil menunduk
Setelah ngobrol-ngobrol yg cukup lama gohell ini akhirnya terbuka hatinya, mengerti tentang apa arti hidup ini, mengerti manusia itu tinggal menjalankan peran dari Allah, mengerti akan dirinya berperan sebagai apa dan menjalankan sebaik-baiknya peran trsebut, ada yg berperan sebagai ulama, guru, pedagang, petani dll, hanya ketaqwaan kepada Allah yg dinilai dari menjalankan peran tersebut
“ trus sampeyan sekarang mau kemana “ Tanya gohell kepada wali paidi
“ mau ke terminal “ jawab wali paidi singkat
“ hehehe..maksudku tujuan sampeyan dari terminal “ Tanya gohell lagi
“ mau sowan kepada salah satu guruku…” jawab wali paidi
“ kalau begitu mari saya antar “gohell menawari wali paidi
“ baiklah, ayo…” ucap wali paidi
Gohell mendekati pemilik warung dan menanyakan habis berapa semuanya, pemilik warung terdiam merasa heran dengan sikap gohell, karena biasanya gohell ini kalau makan minum di warungnya tidak pernah bayar, pemilik warung tersebut sangat gembira dg perubahan sikap gohell ini
“ udah gak usah bayar mas, anggap saja ini sebagai selamatan buat mas, selamatan kalau sampeyan telah terlahir kembali, mudah-mudahan tobat sampeyan ini sebagai taubatan nasuha..”ucap pemilik warung kepada gohell
Setelah mengucapkan terimakasih gohell mengantarkan wali paidi ke terminal, dalam perjalanan gohell menanyakan perihal tentang orang –orang sholeh yg di ketahuwali paidi, wali paidi menceritakan dg singkat perihal mereka, tentang sifat dan kelebihan para orang-orang sholeh tersebut, tidak begitu lama akhirnya mereka sampai keterminal, Gohell memanggil salah satu anak buahnya dan membisikkan sesuatu kepadanya,lalu anak buahnya itu pergi,
“ jangan berangkat dulu mas,tunggu sebentar” kata gohell kpd wali paidi
Tidak begitu lama anak buah gohell itu datang sambil menyerahkan sesuatu kpd gohell, lalu gohell mendekati wali paidi dan menyerahkan sesuatu tsb kepada wali paidi
“ ini mas tolong jangan ditolak “ucap gohell kpd wali paidi
Ternyata sesuatu tersebut didalamnya ada uang ribuan yg sebagian sudah kumal, dan ada 2atau 3 uang lima ribuan, wali paidi terkejut ketika menerima uang daari gohell tersebut
“ jangan kuatir mas, itu bukan uang haram, itu uang sumbangan dari teman-teman , dan saya minta dg sangat jangan ditolak“ jelas gohell kpd wali paidi
Wali paidi menerima pemberian gohell tersebut, setelah bersalaman wali paidi naik ke atas bus, masih banyak bangku kosong, wali paidi mencari tempat yg enak buat duduk, akhirnya wali paidi memilih tempat ditengah,setelah bus baru berjalan tampak pedagang rokok naik ke atas bus menjajakan dagangannya,
ketika wali paidi hendak memanggilnya sipedagang tersebut sudah menghampiri wali paidi dan menyerahkan sebungkus rokok Dji Sam Soe dan berkat
“ ini pemberian dari mas gohell sebagai rasa terimakasih.”
Begitu juga dengan pedagang-pedagang yg lain, di dalam perjalanan mereka semua mengasihkan satu barang dagangannya kepada wali paidi atas nama gohell, mulai penjual minuman sampai penjual kacang, bahkan penjual bollpoint dua ribu dapat 3 juga menyerahkan bollpointnya atas nama dan rasa terimakasih gohell kpd wali paidi, ketika wali paidi mau membayar karcis bus, pak kondektur juga membebaskan wali paidi atas nama gohell juga, wali paidi hanya geleng-geleng kepala
“ gendeng, sholeh ini…..” bathin wali paidi tersenyum sambil teringat wajah gohell sekitar dua jam perjalanan,
wali paidi akhirnya sampai disebuah kota yg dulunya adalah sebuah wilayah kerajaan majapahit, wali paidi turun sambil membawa satu kresek besar yg berisi minuman dan makanan ringan pemberian dari pedagang-pedagang asongan di atas bus, baru melangkah turun dari bus wali paidi lansung dihampiri seorang gila yang berambut gimbal, orang gila tersebut langsung menarik – narik tas kresek wali paidi

“ di. .paidi…sini minuman dan makanan ini punyaku..” ucap orang gila tsb, lalu ngeloyor pergi Wali paidi membiarkan saja tas kreseknya direbut, dan dia hanya terus mengikuti orang gila tsb karena dia penasaran, orang gilaini kok tahu namanya….

BERSAMBUNG …

Wali Paidi 10


Sehabis dari acara peresmian toko mas kiai mursyid, wali paidi pamit pulang, sebenarnya uang wali paidi ini sudah habis sama sekali dikasihkan kepada tamu-tamu mas kiai mursyid yg bersarug dan berpeci itu, sebagai uang kaget, kaget atas acara yg begitu menghebohkan. mas kiai mursyid yg tahu kalau wali paidi ini kehabisan uang malah menggodanya, ketika wali wali paidi pamit padanya
“ kang..duwit sampeyan kan masih banyak, jadi aku wes gak usah nyangoni, ini garam aja sampeyan bawa…” ucap mas yai musyid
"hehehe…iya mas yai terimakasih…”ucap wali paidi
Memang mulai mbah yai, abah yai sampai mas yai mursyid ini garam adalah cenderamata pondok beliau-beliau ini, garam “suwuk” ini bisa digunakan untuk apa saja, mengobati penyakit dhohir maupun bathin, dan masih banyak kegunaan lainnya tinggal niatnya apa bagi yg menggunakannya…
Adik mas kiai mursyid menawarkan untuk mengantar wali paidi ke terminal tapi wali tidak mau
“ saya jalan kaki saja sambil jalan-jalan menikmati pemandangan..” ucap wali paidi kepada adik mas kiai mursyid
Setelah bersalam salaman wali paidi pamit dan meneruskan berjalan ke arah terminal, dzikir selalu menyertai setiap langkah wali paidi ini, ketika wali paidi melintasi jalan di pinggir alun-alun ada segerombolan pemuda yg
mengawasi wali paidi, dg tersenyum wali paidi meneruskan langkahnya, wali paidi sebenarnya sudah tahu kalau sebentar lagi dia akan dicegat dan di palak dimintai duwit oleh mereka, ini yg jadi ganjalan hati wali paidi, karena dia sudah gak punya uang sama sekali, dia akan malu sekali karena tidak bisa memberi kpd orang yg meminta
“kasihan mereka kalau sampai tidak mendapatkan uang dariku” bathin wali paidi
Wali paidi berusaha menghidar karena malu, dia menyebrang jalan berusaha menghindari mereka tapi gerombolan pemuda ini mengikutinya dan satu orang maju kedepan mencegat wali paidi
“ duwit..serahkan duwitmu..ayo cepat…” ucap pemuda itu yg rupanya pimpinan gerombolan ini
Wali paidi dengan tersenyum membuka kaca mata hitamnya dan melihat satu persatu para pemuda gerombolan ini, di kaos pimpinan gerombolan ini ada symbol hati yg bersinar yg bertuliskan “SH” , mereka yg melihat wali paidi yg begitu tenang jadi keder, dan mereka heran melihat ketenangan dan tampak tidak ada ketakutan sama sekali diwajah wali paidi
“ mohon maaf yg sebesar- besarnya aku tidak punya uang sama sekali, maaf aku membuat kalian kecewa, uangku sudah habis kukasihkan kepada orang lain “ ucap wali paidi kepada ketua gerombolan ini
Ketua gerombolan ini hatinya jadi bergetar ketika melihat tatapan mata wali paidi yg begitu teduh, hati pemuda ini jadi damai, dan tanpa disadari mata pemuda ini mulai berkaca-kaca, pemuda ini mulai teringat dg dosa-dosanya selama ini, pemuda ini juga tidak tahu mengapa hatinya begitu trenyuh dan teringat dg masa
lalunya teringat dengan pesan- pesan gurunya dahulu
Kawanan gerombolan ini juga ikut terdiam melihat pimpinan mereka diam tak bergerak sama sekali, mereka jadi heran, biasanya mas gohell (yg nama aslinya sholeh) ini kalau ada orang dimintai duwit tapi tidak memberi lansung dipukulinya sampai kelenger tapi sekarang tidak bergerak menghadapi pemuda ini
“ saya tidak bisa memberi apa- apa, ini ada garam kalau sampeyan mau, katanya ibu sampeyan sekarang sakit…” ucap wali paidi kepada pimpinan gerombolan ini yg ternyata bernama gohell
Pemuda yg bernama gohell ini jadi heran setengah mati, pemuda distro ini (wali paidi) kok bisa tahu kalau sekarang ibunya lagi sakit dan sudah berhari – hari ini hatinya galau memikirkan penyakit ibunya yg gak sembuh-sembuh, hatinya begitu trenyuh dg perhatian wali paidi terhadap ibunya, karena selama ini semua orang dikampungnya tidak ada yg perduli dg keluarganya mereka hanya mencibir tidak pernah memperhatikan keluarganya

Tanpa bisa ditahan pemuda ini terduduk dihadapan wali paidi dan menangis tersedu-sedu……

BERSAMBUNG …