Asem
Kemis adalah pohon asem yang ajaib. Pohon asem ini asal-usulnya adalah tanaman
Syeikh Jangkung dari biji asem yang matang direbus. Ketika itu Syeikh Jangkung
sedang ketamuan Sultan Agung Jogya dan ada jamuan makan dengan sayur asem. Biji
Asem itu dijatuhkannya di tanah dikatakan kepadanya demikian: "Hai biji
asem, meskipun engkau adalak makhluk Tuhan yang telah mati sebab matang
direbus, tapi kuminta engkau hidup dan tumbuh menjadi pohon besar yang berguna
untuk tempat bernaung nanti akhir zaman bagi anak cucuku".
Biji
asem yang mati dan matang itu benar-benar hidup secara ajaib, (umur sehari sama
dengan umur tiga bulan, umur sebulan sama dengan umur tiga tabun). Menanamnya
pada hari Kemis Legi, sehingga sekarang oleh masyarakat dikenal dengan nama
asem Kemis Legi.
Pohon
Asem itu sampai sekarang masih hidup dan telah berumur kurang lebih 450 tahun.
Besarnya memerlukan pelukan tujuh orang untuk bisa sambung.
Pohon
asem ini berada di Ngrajan, tepatnya di depan sebuah masjid yang kini lebih
dikenal sebagai masjid asem kemis. Pohon yang letaknya di tengah-tengah
permukiman warga ini juga menjadi tempat yang cukup ramai dengan aktifitas,
misalnya jual beli jajanan, tempat istirahat, dan juga menjadi tempat bermain
bagi anak-anak kecil.
No comments:
Post a Comment