Anak buah gohell yg
berjumlah tujuh orang ini lebih heran lagi melihat pemimpin mereka terduduk dan
menangis tersedu-sedu dihadapan wali paidi, tanpa dikomando mereka mendekati
pimpinan mereka dan membuat pagar betis melingkari wali paidi dan gohell,
mereka berdiri melingkar menutupi mereka supaya orang – orang tidak tahu kalau
pimpinan mereka menangis, mereka malu kalau orang-orang melihat pimpinan mereka
menangis, masak pimpinan preman kok nangis…(he..he..he..)
Wali paidi menepuk nepuk
pundak gohell, dan menariknya untuk berdiri lalu berkata :
“ udah mas, aku sama
sampeyan ini masih saudara jadi gak usah sungkan…”
Gohell berdiri dan mengusap
air matanya, kemudian merangkul wali paidi
“makasih…mas…” ucap gohell
kpd wali paidi
Mereka lalu bersalaman di
ikuti seluruh anak buah gohell juga bersalaman kepada wali paidi. Suasana
menjadi cair kembali,tidak lama kemudian suasana jadi akrab, seakan wali paidi
dan gerombolan gohell ini adalah teman yg sudah lama kenal, karena wali paidi
ini pintar mengeluarkan joke-joke segar yg membuat gohell dan anak buahnya
tertawa terpingkal-pingkal
“ ayo ngopi dulu mas….” Ajak
gohell kpd wali paidi
“monggo…..” jawab wali paidi
Mereka berdua dan seluruh
anak buah gohell menuju ke warung dipinggir jalan, setelah mengambil tempat
duduk mereka memesan kopi, anak buah gohell menunggu di luar warung
“ mas kalo bisa sampeyan
berhenti malak orang, kasihan gurumu mas…” ucap wali paidi
“ iya mas, saya akan
berusaha mencari kerja yg bener, do’akan aja…” sahut gohell
“ jangan sampai perguruan
sampeyan Setia Hati ( SH ) itu menjadi singkatan Perguruan Sakit Hati, gunakan
kepandaian silatmu itu sebagai senam untuk kesehatan, itu yg cocok untuk jaman
sekarang ini, beda dg jaman ketika orang islam masih punya musuh dulu, jangan
belajar silat untuk mencari kesaktian atau untuk perisai diri,
karena perisai diri yg lansung dari Allah adalah shodaqoh, belajarlah silat hanya untuk kesehatan, maka kamu tidak akan mencari musuh atau dicari musuh…” kata wali paidi Sambil nyeruput kopinya wali paidi berkata lagi kepada gohell
karena perisai diri yg lansung dari Allah adalah shodaqoh, belajarlah silat hanya untuk kesehatan, maka kamu tidak akan mencari musuh atau dicari musuh…” kata wali paidi Sambil nyeruput kopinya wali paidi berkata lagi kepada gohell
“ kalo belajar silat untuk
mencari kesaktian atau kekuatan jadinya ya seperti ini, sesama saudara
seperguruan tawur, tidak rela melihat perguruan lain unjuk kekuatan, seperti
kemarin terjadi penyerbuan terhadap konvoi perguruan kera sakti yg diduga
dilakukan oleh perguruan SetiaHati…”
“ iya mas, memang aku dulu
belajar ilmu silat untuk mencari kesatian / kekuatan , setelah lulus aku
bingung gimana cara melihat kalau aku ini sudah kuat, akhirnya aku mencari
gara-gara supaya punya musuh dan keterusan sampai jadi seperti sekarang
ini..”ucap gohell sambil menunduk
Setelah ngobrol-ngobrol yg
cukup lama gohell ini akhirnya terbuka hatinya, mengerti tentang apa arti hidup
ini, mengerti manusia itu tinggal menjalankan peran dari Allah, mengerti akan
dirinya berperan sebagai apa dan menjalankan sebaik-baiknya peran trsebut, ada
yg berperan sebagai ulama, guru, pedagang, petani dll, hanya ketaqwaan kepada
Allah yg dinilai dari menjalankan peran tersebut
“ trus sampeyan sekarang mau
kemana “ Tanya gohell kepada wali paidi
“ mau ke terminal “ jawab
wali paidi singkat
“ hehehe..maksudku tujuan
sampeyan dari terminal “ Tanya gohell lagi
“ mau sowan kepada salah satu
guruku…” jawab wali paidi
“ kalau begitu mari saya antar
“gohell menawari wali paidi
“ baiklah, ayo…” ucap wali
paidi
Gohell mendekati pemilik
warung dan menanyakan habis berapa semuanya, pemilik warung terdiam merasa
heran dengan sikap gohell, karena biasanya gohell ini kalau makan minum di
warungnya tidak pernah bayar, pemilik warung tersebut sangat gembira dg
perubahan sikap gohell ini
“ udah gak usah bayar mas,
anggap saja ini sebagai selamatan buat mas, selamatan kalau sampeyan telah
terlahir kembali, mudah-mudahan tobat sampeyan ini sebagai taubatan
nasuha..”ucap pemilik warung kepada gohell
Setelah mengucapkan
terimakasih gohell mengantarkan wali paidi ke terminal, dalam perjalanan gohell
menanyakan perihal tentang orang –orang sholeh yg di ketahuwali paidi, wali
paidi menceritakan dg singkat perihal mereka, tentang sifat dan kelebihan para
orang-orang sholeh tersebut, tidak begitu lama akhirnya mereka sampai
keterminal, Gohell memanggil salah satu anak buahnya dan membisikkan sesuatu
kepadanya,lalu anak buahnya itu pergi,
“ jangan berangkat dulu
mas,tunggu sebentar” kata gohell kpd wali paidi
Tidak begitu lama anak buah
gohell itu datang sambil menyerahkan sesuatu kpd gohell, lalu gohell mendekati
wali paidi dan menyerahkan sesuatu tsb kepada wali paidi
“ ini mas tolong jangan
ditolak “ucap gohell kpd wali paidi
Ternyata sesuatu tersebut
didalamnya ada uang ribuan yg sebagian sudah kumal, dan ada 2atau 3 uang lima
ribuan, wali paidi terkejut ketika menerima uang daari gohell tersebut
“ jangan kuatir mas, itu
bukan uang haram, itu uang sumbangan dari teman-teman , dan saya minta dg
sangat jangan ditolak“ jelas gohell kpd wali paidi
Wali paidi menerima
pemberian gohell tersebut, setelah bersalaman wali paidi naik ke atas bus,
masih banyak bangku kosong, wali paidi mencari tempat yg enak buat duduk,
akhirnya wali paidi memilih tempat ditengah,setelah bus baru berjalan tampak
pedagang rokok naik ke atas bus menjajakan dagangannya,
ketika wali paidi hendak memanggilnya sipedagang tersebut sudah menghampiri wali paidi dan menyerahkan sebungkus rokok Dji Sam Soe dan berkat
ketika wali paidi hendak memanggilnya sipedagang tersebut sudah menghampiri wali paidi dan menyerahkan sebungkus rokok Dji Sam Soe dan berkat
“ ini pemberian dari mas gohell
sebagai rasa terimakasih.”
Begitu juga dengan
pedagang-pedagang yg lain, di dalam perjalanan mereka semua mengasihkan satu
barang dagangannya kepada wali paidi atas nama gohell, mulai penjual minuman
sampai penjual kacang, bahkan penjual bollpoint dua ribu dapat 3 juga
menyerahkan bollpointnya atas nama dan rasa terimakasih gohell kpd wali paidi,
ketika wali paidi mau membayar karcis bus, pak kondektur juga membebaskan wali
paidi atas nama gohell juga, wali paidi hanya geleng-geleng kepala
“ gendeng, sholeh ini…..”
bathin wali paidi tersenyum sambil teringat wajah gohell sekitar dua jam
perjalanan,
wali paidi akhirnya sampai
disebuah kota yg dulunya adalah sebuah wilayah kerajaan majapahit, wali paidi
turun sambil membawa satu kresek besar yg berisi minuman dan makanan ringan
pemberian dari pedagang-pedagang asongan di atas bus, baru melangkah turun dari
bus wali paidi lansung dihampiri seorang gila yang berambut gimbal, orang gila
tersebut langsung menarik – narik tas kresek wali paidi
“ di. .paidi…sini minuman
dan makanan ini punyaku..” ucap orang gila tsb, lalu ngeloyor pergi Wali paidi
membiarkan saja tas kreseknya direbut, dan dia hanya terus mengikuti orang gila
tsb karena dia penasaran, orang gilaini kok tahu namanya….
BERSAMBUNG …
No comments:
Post a Comment