Saturday, 10 December 2016

Misteri Gunung Lawu


Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah memang memiliki panorama alam yang indah, dan juga menyimpan sejuta misteri dan legenda . Gelaran flora dan fauna di Lawu terlihat masih terjaga akibat dari perlakuan baik para pendakinya dan juga penjaga Lawu. Semoga hingga nanti akan tetap demikian. Gunung Lawu tetap berpagar alam.
Meskipun menyimpan sejuta misteri, banyak wisatawan lokal yang sekadar melepas penat sambil menikmati kesejukan udara pegunungan. Di kaki Gunung Lawu, tepatnya sekitar jalan masuk Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang, juga banyak berdiri warung makanan dan minuman.
Gunung Lawu  pun tak pernah sepi dari para pendaki yang mencoba untuk mendakinya, terutama setiap pergantian Tahun Baru Jawa atau dikenal dengan bulan Suro dan masa liburan.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, Gunung Lawu dipercaya sebagai tempat pertapaan dari Raden Brawijaya V, Raja Majapahit yang terakhir. Oleh masyarakat setempat, namanya juga dikenal dengan Sunan Lawu.
Gunung Lawu memiliki kawah yang sangat terkenal, yakni Kawah Condrodimuko . Selain itu di Gunung Lawu, banyak sekali tempat yang dianggap keramat, seperti Sendang Drajat, Hargo Dalem, Hargo Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu Punden Berundak, Lumbung Selayur, Telaga Kuning , dan masih banyak lagi. Meskipun demikian, di Gunung Lawu tumbuh banyak bunga Edelweis berwarna merah muda, kuning, dan putih terutama di lembah dan lerengnya.
Berbeda dengan gunung - gunung yang ada di Indonesia, Gunung Lawu memiki tiga puncak utama yang menyiman pesona dan misteri. Tiga puncak utama menjadi tempat yang yang dianggap sakral di Tanah Jawa. Puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah , kemudian Hargo Dalem  dan Hargo Dumiling . Perbedaan lainnya, puncak utama kedua Gunung Lawu, yakni Hargo Dalem, berdiri sebuah warung makan satu - satunya.
Warung yang berdiri di puncak tersebut dikelola oleh Mbok Yem—biasa dipanggil para pendaki—yang merupakan warga Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Dia memutuskan tinggal di puncak Gunung Lawu dan berjualan kebutuhan para pendaki, mulai dari mi rebus, mi goreng, nasi pecel, teh panas, pasta gigi, sabun, dan sebagainya.
Harganya jelas beda dengan harga jual di daerah bawah Gunung Lawu. Mbok Yem ini tidak pernah turun, kecuali barang jualannya habis dan ada hajatan.
Gunung Lawu  terletak di ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut ( Mdpl ). Di sekitar areal Gunung Lawu ini masih tersimpan berbagai peninggalan sejarah akhir masa Kerajaan Majapahit, seperti Candi Cetho dan Candi Sukuh  yang merupakan peninggalan Prabu Brawijaya V  selama dalam pelariannya menghindari kejaran anak sendiri yang juga pendiri Kerajaan Demak . Selain itu, tempat yang bisa dikunjungi selain puncak Hargo Dalem  dan Hargo Dumilah adalah Sendang Panguripan dan Sendang Drajat.
Sendang Panguripan memiliki sumber mata air yang sering digunakan para peziarah dan para pendaki gunung sebagai sumber air bersih. Demikian juga dengan Sendang Drajat yang airnya diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit, tentu saja atas seizin Tuhan Yang Maha Kuasa .
Dari puncak Gunung Lawu ini selain bisa melihat langsung terbitnya Matahari, bisa secara langsung melihat puncak Gunung Merapi  dan Merbabu. Dan, dari arah timur tampak puncak Gunung Kelud  serta Gunung Wilis  di Jawa Timur.

Selain itu, Gunung Lawu memikili karasteristik yang unik. Meski bukan termasuk jajaran gunung tertinggi di Pulau Jawa, suhu di puncak Lawu dirasa paling dingin. Saat musim kemarau, suhunya bisa mencapai minus 5 derajat Celsius.

No comments:

Post a Comment