setelah cerita soal gus dur
, wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan terus tanpa memperdulikan arah dan
tujuan, berjalan terus sambil menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan
seberapa jauh wali paidi berjalan dia sendiri tidak tahu,
wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang,tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan.
wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang,tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan.
wali paidi baru tersadar
ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada sebuah masjid yg
semuanya terbuat dari bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya didalam
masjid sudah banyak sekali orang,
ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dari para orang 2 yg berada di dalam masjid, cahaya mereka inilah yg menerangi seluruh masjid,
ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dari para orang 2 yg berada di dalam masjid, cahaya mereka inilah yg menerangi seluruh masjid,
tanpa sadar wali paidi
memandangi tangannya, apa dia ikut juga bercahaya, wali paidi kaget ternyata
tangannya juga mengeluarkan cahaya, wali paidi meneruskan pandangannya, dan
ternyata kakinya dan seluruh badannya juga bercahaya....
setelah sadar bahwa dirinya juga bercahaya, wali paidi mulai berani memasuki masjid dan ikut sholat berjamaah, wali paidi sholat di barisan paling belakang krn hanya di barisan ini ada tempat yg kosong sedang tempat yg lain sudah penuh, wali paidi melihat disela - sela tubuh para jamaah yg bercahaya seorang imam yg cahayanya sangat terang, sehingga wali paidi tidak bisa melihat wajahnya, tubuhnya dikelilingi cahaya yg sangat terang, wali paidi baru sekali ini merasakan sholat yg begitu indah dan sangat syahdu, suara imam yg begitu merdu, dan wali paidi seakan-akan diajak berjalan mengelilingi rahasia2 ayat - ayat Allah yg dibaca oleh sang imam sholat.
setelah sadar bahwa dirinya juga bercahaya, wali paidi mulai berani memasuki masjid dan ikut sholat berjamaah, wali paidi sholat di barisan paling belakang krn hanya di barisan ini ada tempat yg kosong sedang tempat yg lain sudah penuh, wali paidi melihat disela - sela tubuh para jamaah yg bercahaya seorang imam yg cahayanya sangat terang, sehingga wali paidi tidak bisa melihat wajahnya, tubuhnya dikelilingi cahaya yg sangat terang, wali paidi baru sekali ini merasakan sholat yg begitu indah dan sangat syahdu, suara imam yg begitu merdu, dan wali paidi seakan-akan diajak berjalan mengelilingi rahasia2 ayat - ayat Allah yg dibaca oleh sang imam sholat.
setelah mengucapkan salam
dan selesei sholat wali paidi baru tersadar ternyata disampingnya ini ada orang
yg sangat dikenalnya, mbah parmin seorang kusir bendi dikampungnya, ternyata
mbah parmin ini tubuhnya juga bercahaya, sebelum wali paidi hilang dari rasa
kagetnya , mbah parmin sudah berkata kepadanya
" paidi...tolong kalo
nanti dirumah jangan bilang siapa-siapa tentang masalah ini"
"baik mbah.."jawab
wali paidi meneruskan dzikirnya
sehabis dzikir baru wali
paidi mulai ngobrol lagi dg mbah parmin
"mbah siapa yg ngimami
sholat subuh ini" tanya wali paidi
"beliau baginda Nabi
Muhammad" jawab mbah parmin
"dan dibarisan depan
itu adalah wali2 qutb, dan dibarisan berikutnya wali2 yg derajatnya dibawah wali
qutb, mereka berbaris sesuai tingkatannya, baik yg sudah meninggal maupun yg
masih hidup, semuanya hadir disini,"mbah parmin meneruskan
penjelasannya
wali paidi tersenyum dan
mbah parmin juga tersenyum karena mereka berdua sadar kalau berada dibarisan yg
paling belakang, tidak lama kemudian acara dilanjutkan dg bersalam-salaman,
sambil membaca sholawat, wali paidi bertemu guru mursyidnya dan wali2 yg selama
ini cuma mendengar tentang ceritanya saja, wali paidi begitu bahagia karena
bisa bersalaman dg para wali2 y selama ini sangat dicintainya dan dihormatinya,
setelah acara bersalaman selesei, para wali pergi sendiri-sendiri dan tiba2
hilang entah kemana , tinggal wali paidi dan mbah parmin aja yg berada didalam
masjid, setelah semua sudah pergi, baru wali paidi dan mbah parmin keluar dari
masjid
"dimanakah ini
mbah..."tanya wali paidi kepada mbah parmin
"di gunung pring
magelang jawa tengah "jawab mbah parmin
wali paidi menoleh
kebelakang , ternyata masjid itu sudah hilang
"udah di, aku pergi
dulu yah, assalamuálaikum... "kata mbah parmin dan bersalaman dg wali
paidi
mbah parmin berjalan
disela-sela pepohonan dan lama-lama kelamaan hilang
"mbah...mbah..tunggu
sebentar."wali paidi memanggil mbah parmin tapi mbah parmin sudah hilang
ditelan keheningan hutan belantara...
"wadoh mbah...aku
sebenarnya mau pinjem duwit buat sangu pulang .."wali paidi berkata
sendiri
"terpaksa ngandol truck
lagi ini.....wah..wah..." wali paidi dg tersenyum melangkah pergi
juga.....
"selama ada rokok dan
kopi gak masalah...syukur alhamdulillah "ucap wali paidi dg mengeluarkan
rokok dari selipan kopyahnya lalu menyalakannya ....dan meneruskan
perjalanannya
wali paidi tidak berani
mencoba ilmu melipat bumi yg dimilikinya, karena wali paidi takut
kesasar-kesasar seperti waktu itu wali paidi berjalan sambil mengenang kembali
pertemuannya dg para wali juga baginda nabi barusan, walau paidi tidak dapat
begitu jelas melihat wajah rosulullah, krn sangat terangnya nur cahaya tg terpancar
dari tubuh rosulullah... wali paidi masih ingat perkataan rosulullah
ketika acara bersalam- salaman tadi,bahwa bala'' atau adzab Allah akan diturun,
para wali disuruh oleh baginda Nabi untuk bersiap-siap menerimanya sesuai dg
tingkatannya.....
ketika bala' atau adzab
turun yg menanggung pertama kali adalah para wali2 Allah sesuai dg
tingkatannya, semakin tinggi derajadnya semakin besar pula adzab yg
ditanggungnya, para wali ini melakukan hal tersebut supaya ketika adzab itu
sampai kepada umat manusia lainnya tinggal sedikit dan ringan, masya Allah betapa
besar rasa cinta mereka kepada kita semua, kadang bala' atau adzab Allah itu
tidak sampai menimpa umat manusia karena sudah habis ditanggung para wali,
kalau bala' atau adzab Allah itu begitu besar dan luas maka, adzab itu baru
menimpa manusia, dan bala' atau adzab yg paling ringan yg diterima oleh umat
manusia adalah "ndas ngelu gak ngerti sebabe" kepala pusing tidak
tahu penyebabnya disertai dg perasaan sedih dan galau yg tidak tahu penyebabnya
juga... tanpa terasa wali paidi sudah sampai dijalan raya dan dilihatnya ada
sebuah truck yg melintas, wali paidi menyetop dan minta tunutan.....
BERSAMBUNG …
No comments:
Post a Comment