Terlihat di sudut terminal
orang gila ini tertawa-tawa menikmati makanan dan minuman hasil rampasannya,
wali paidi berjalanperlahan mendekati orang gila tsb, dan kira-kira setelah
jarak wali paidi dan orang gila itu berjarak 10meteran orang gila tsb berkata
dg masih makan dan minum
“ gak usah heran di, orang
yg dekat dg tuhannya apa yg tidak di ketahui di muka bumi ini, yg diketahui
gusti Allah juga diketahui oleh para kekasihnya, apalagi namamu terkenal di
langit sana, namamu seringkali muncul karena seringnya kamu usul ke gusti
Allah..” Dg masih memegang minuman sprite kaleng orang gila tsb berkata lagi
“ para malaikat sering
berkata,gusti wali paidi usul begini, gusti wali paidi minta begini, hampir
semua malaikat mengenalmu ,karena seringnya kamu minta dan usul ke gusti
Allah…. seharusnya kamu malu di, minta-minta terus seperti pengemis….hehehe “
Wali paidi terdiam, seperti
ditelanjangi, wali paidi menghampiri orang gila tersebut dan mencium tangannya,
ketika wali paidi memegang tangannya,wali paidi kaget karena tangan orang gila
ini bagaikan tidak ada tulangnya terasa halus, begitu lembut dan berbau sangat
wangi, ketika wali paidi mau menanyakan namanya, orang gila ini mendahului
berkata :
“ kamu gak usah tahu
namaku,udah sana… kamu pergi sowan ke kyaimu sana, nanti kita bertemu disana,
dan kalau kamu melihat kyaimu sedang ada tamu agung kamu sebaiknya lansung
pamit aja…"
Wali paidi cuma mengangguk
terdiam ,setelah mengucapkan salam wali paidi pergi dari situ dan berangkat
untuk sowan ke kyainya. wali paidi melanjutkan perjalanan dg naik becak,
setelah sampai wali paidi langsung menuju ke ruangtamu, disana dia disambut
salah satu santri kyai yg selalu standbay melayani tamu – tamu, belum lama
duduk, ada dua tamu yg juga mau sowan ke kyai, mereka berdua duduk disamping
wali paidi, tidak seperti biasanya kyai kali ini tidak langsung menemui mereka
bertiga, wali paidi dan kedua tamu menunggu sekitar satu jam lebih baru kyai
keluar wali paidi dan kedua tamu lansung bersalaman dg kyai, mereka bertiga
mencium tangan kyai dg penuh ta’dzim, yg sangat berbeda sikap wali paidi
terhadap kyai ini,wali paidi tampak sangat ta’dzim berhadapan dg kyai, wali
paidi hanya bisa menunduk, dan tampak butiran-butiran air mata mulai membasahi
pipi wali paidi,setelah kyai baru saja duduk, wali paidi maju bersalaman lagi
dan mohon pamit, kyai hanya tersenyum dan merestui wali paidi,
“ iya di, salam aja ke
dulur-dulur semua “ ucap kyai
“ inggih kyai…” jawab wali
paidi dg masih menunduk
Kedua tamu ini heran melihat
sikap wali paidi, mereka menunggu begitu lama tapi setelah kyai keluar, wali
paidi kok lansung mohon pamit. Satu diantara dua tamu ini penasaran dan menanyakan
hal tersebut kepada kyai
“ kyai, mas tadi itu
menunggu panjenengan dg kami begitu lama,tapi setelah kyai datang, mas tadi
lansung mohon pamit ada apa gerangan kyai.” Tanya tamu
“ hmm…..gimana yah, kamu
lansung aja ke orangnya dan tanyakan hal itu, dia belum pergi jauh, sekarang
dia masih duduk-duduk dipagar jembatan “ jawab kyai
Setelah mohon ijin dan
keluar sebentar tamu tadi mencari wali paidi, dan benar apa yg dikatakan kyai,
wali paidi masih duduk dipinggir jembatan
“ assalamu’alaikum…” ucap
tamuini kepada wali paidi
“ wa alaikum salam…” jawab
wali paidi
“ maaf mas, saya penasaran
dg sikap sampeyan tadi, kok lansung mohon pamit ketika baru ketemu kyai…” Tanya
tamu dg penasaran
“ hmm, gimana tidak lansung
mohon pamit kang, wong disamping kanan kyai ada baginda rosul dan disamping
kiri kyai ada nabiyullah hidir, apa yg mau saya omongkan kalau mereka berdua
hadir di samping kanan dan kiri kyai…..” jawab wali paidi dg mata yg berkaca –
kaca
“oh……..” ganti si tamu jadi
heran dan melongo
BERSAMBUNG …
No comments:
Post a Comment