Dirawikan
dari Hamzah bin 'amr al-Aslami, ia bercerita bahwa pada suatu saat di malam
hari ia berjalan bersama Rasulullah SAW. Kondisi saat itu gelap gulita tanpa
penerangan sedikitpun. Kemudian keduanya berpencar di ujung jalam, dan saat
berpencar itulah Hamzah mengetahui bahwa jari jemari Rasulullah SAW bersinar
sangat terang.
Begitu
terangnya sinar itu hingga beberapa sahabat Rasulullah SAW yang lain bisa
mengumpulkan hewan tunggangan mereka serta tak ada seorang pun yang tersesat.
Keistimewaan
jari jemari Rasulullah SAW lainnya juga bisa memancarkann air.
"Aku
pernah melihat Rasulullah pada saat waktu shalat ashar tiba, orang-orang
mencari air wudhu, tapi mereka tak menemukan air. Kemudian Rasulullah datang
dengan membawa sebuah wadah berisi air wudhu. Rasulullah SAW lalu memasukkan
tangannya ke dalam wadah itu, lalu Beliau menyuruh orang-orang berwudhu dari
wadah itu. Saat itu Anas bin Malik menyaksikan air memancar dari bawah jari
jemari Rasulullah SAW.
(HR.
Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, dan Tirmidzi).
Bukan
hanya jari jemari Beliau saja yang bersinar, dalam riwayat lainnya disebutkan
bahwa tongkat Beliau serta setandan kurma pemberian Beliau juga mampu
mengeluarkan cahaya.
Dirawikan
dari Maimun bin Zaid Abas bahwa Rasulullah SAW sutu saat memberikan sebuah
tongkat pada Abu Abas setelah ia mengalami kebutaan. Rasulullah SAW berkata
kepada Abu Abas,
"Gunakanlah
tongkat ini sebagai penerang jalanmu."
Kemudia
Abas menerima tongkat itu, anehnya, tongkat dari kayu itu tiba-tiba bisa
mengeluarkan cahaya sehingga menerangi jalan Abas.
Dalam
riwayat lainnya sisebutkan bahwa Abu Abas shalat lima waktu bersama Rasulullah
SAW. Kemudian ia pulang ke perkampungan Bani Haritsah. Di suatu malam yang
gelap gulita dan hujan sedang turun dengan derasnya, Abas keluar lalu tongkat
pemberian Rasulullah SAW itu ia gunakan untuk menerangi jalan. Akhirnya Abas
selamat hingga sampai di rumah Bani Haritsah.
Dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Na'im dijelaskan bahwa pada suatu malam,
Rasulullah SAW keluar dari rumah menuju masjid untuk menunaikan shalat Isyak.
Ketepatan malam itu juga hujan turun dengan derasnya dan disahuti petir. Saat
sinar petir menerangi malam, Rasulullah SAW melihat Qatadah bin Nu'man.
"Hai
Qatadah, setelah Anda selesai shalat, tetaplah duduk di tempatmu hingga aku menyuruhmu," ucap
Rasulullah SAW.
Seusai
shalat, Rasulullah SAW menemui Qatadah dan memberikan sebuah tandan kurma.
"Ambillah
tandan kurma ini, ia akan menerangi jalan di depanmu sepuluh langkah dan
dibelakangmu sepuluh langkah," tutur Nabi Muhammad SAW seraya memberikan
setandan kurma itu.
Qatadah
menerimanya. Lalu saat pulang ke rumahnya, setandan kurma itu benar-benar
menerangi jalannya sampai di rumah.
No comments:
Post a Comment