Miqdad
bin Amr al Aswad termasuk dalam kelompok sahabat yang mula-mula memeluk Islam, sehingga
ia termasuk dalam kelompok as sabiqunal awwalun. Ia bukan termasuk golongan
terkemuka sehingga ia mengalami berbagai penyiksaan dan sasaran kemarahan dari
kaum Quraisy, karena pilihannya memeluk Islam. Tetapi semua penderitaan itu
tidaklah menambah kecuali kemantapan imannya. Pada
masa awal tinggal di Madinah, Nabi SAW membagi sahabat Muhajirin dalam kelompok
yang terdiri dari sepuluh orang, yakni untuk mereka yang tidak tinggal dengan
orang-orang Anshar, tetapi tinggal di serambi masjid sebagai Ahlu Shuffah.
Miqdad berada dalam satu kelompok dengan Nabi SAW, dan ada tiga ekor kambing
yang dapat diperah susunya untuk kelompok ini.
Suatu
ketika Miqdad dan dua orang temannya dalam keadaan sangat lapar dan payah,
sementara ada satu gelas susu yang merupakan jatah Nabi SAW dan beliau sendiri
sedang berkunjung ke rumah seorang sahabat. Syetanpun membisikkan pikiran jahat
pada Miqdad, "Sebaiknya engkau minum susu itu. Nabi sedang berkunjung ke
rumah sahabat Anshar, dan pasti beliau dijamu dengan istimewa disana…"
Miqdad
mengabaikannya, tetapi syetan terus membisikinya, dan keadaannya yang payah
serta rasa lapar itupun mendukung, sehingga ia tidak tahan lagi, susu itupun
diminumnya dengan dua orang temannya. Setelah minum kedua temannya tertidur,
sedangkan Miqdad sendiri dihantui perasaan bersalah karena meminum susu jatah
Nabi SAW. Syetan menambah kegundahannya dengan bisikan-bisikan, "Apa yang
engkau lakukan? Muhammad akan segera datang, dan akan mencari jatah susunya,
pasti engkau akan binasa karena ia akan berdoa untuk kebinasaan orang yang
menyerobot bagiannya…"
Tak
berapa lama Nabi SAW datang, beliau langsung shalat sunnah beberapa rakaat.
Miqdad makin gelisah, menunggu apa yang akan terjadi. Usai shalat, Nabi SAW
menoleh ke arah gelas susu yang telah kosong, kemudian beliau mengangkat tangan
untuk berdoa….
"Binasalah
aku!!" Kata Miqdad dalam hati.
Tetapi
kemudian ia mendengar doa Nabi SAW, "Ya Allah, berilah makanan kepada
orang yang memberiku makanan, berilah minuman kepada orang yang memberiku
minuman."
Mendengar
doa tersebut, Miqdad bergegas bangun dan mengambil pisaunya. Ia bermaksud
menyembelih salah satu dari ketiga kambing tersebut untuk makanan Nabi SAW.
Tetapi ia terkejut menemui ketiga kambing tersebut dalam keadaan penuh air
susunya, padahal ketika datang bersama kedua temannya, tidak ada setetespun
susu yang dapat diperah dari ketiga kambing tersebut.
Miqdad
mengambil sebuah bejana dan mengisinya dengan susu kemudian membawanya kepada
Rasulullah SAW. Beliau meminumnya beberapa teguk lalu diberikan kepada Miqdad,.
Setelah minum beberapa teguk, Miqdad mengembalikannya kepada Nabi SAW. Setelah
beliau minum beberapa teguk diberikan lagi kepada Miqdad. Begitulah beberapa
kali bergantian minum hingga akhirnya Miqdad kekenyangan dan tertawa mengingat
apa yang dilakukannya.
Nabi
SAW yang faham apa yang terjadi, tersenyum dan bersabda, "Perbuatanmu itu
adalah salah satu keburukanmu, hai Miqdad! Tetapi itu semua tidak terjadi
kecuali karena rahmat Allah Azza wa Jalla. Sebaiknya engkau bangunkan kedua temanmu
agar bisa merasakan susu ini."
"Ya
Rasulullah, aku tidak perduli siapa yang disalahkan dalam hal ini, tetapi yang
penting engkau telah meminum susu itu, dan aku telah meminum sisa engkau…"
Kata Miqdad.
Kemudian
ia membangunkan kedua temannya untuk bisa menikmati susu yang penuh berkah
tersebut.Miqdad termasuk ahli Badr, yakni sahabat yang mengikuti perang Badr,
yang di dalam Al Qur'an telah dijamin keselamatannya di akhirat. Bahkan ia
termasuk pasukan berkuda yang pertama dalam Islam, yang sebenarnya hanya ada
dua orang dalam perang Badar tersebut, yakni dirinya yang diserahi Rasulullah
SAW memimpinsayap kiri. Dan penunggang kuda lainnya, Zubair bin Awwam memimpin
di sayap kanan.
No comments:
Post a Comment