1.
Di Darun Nadwah Ketika para tokoh kafir Quraisy berkumpul di Darun Nadwah
(gedung parlemen mereka), iblis menyusup dan menjelma sebagai seorang tokoh
besar dengan baju kebesarannya. Saat mereka melihatnya, mereka pun bertanya:
“Siapakah Anda?” ia menjawab, “Saya Syekh (tokoh) dari kota Nejed. Saya
mendengar kalian telah bersatu, karena itulah saya hadir ke sini untuk agar
kalian tidak kehilangan pendapat dan nasehat saya.” Mereka antusias
menyambutnya; “Ya silahkan masuk.” Iblis pus masuk bersama mereka lalu berkata,
“Perhitungkanlah keberadaan lelaki itu (Muhammad). Demi Allah, sepak terjangnya
tak akan bisa kalian bending …” (Sirah Ibnu Hisyam: 2/94 dan Tafsir Ibnu
Katsir: 2/379)
2.
Di Perang Badar Ibnu Abbas berkata, “Iblis telah menyerupai manusia sebagai
sosok Suraqah bin Malik, pemuka Bani Mudlij. Ia datang ke tengah barisan
tentara orang-orang musyrikin. Ia berkata: ‘Tidak ada seorang pun yang dapat
menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya adalah pelindungmu’.
Ketika manusia telah berkumpul Rasulullah SAW. mengambil segenggam debu, lalu
beliau lemparkan ke arah orang-orang musyrikin, mereka pu lari tunggang
langgang. Lalu Jibril menemui Iblis. Waktu itu Iblis sedang memegangi tangan salah
seorang musyrik, begitu melihat kedatangan Jibril, ia langsung melepaskan
tangan orang musyrik tersebut dan kabur mengambil langkah seribu. Orang musyrik
itu pun langsung meneriakinya: ‘Wahi Suraqah, kamu tadi mengklaim diri sebagai
pelindung kami? “ Iblis menjawab, “Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang
kalian tidak bisa melihatnya, sesungguhnya saya takut kepada Allah. Dan Allah
sangat keras siksa-Nya.” Itulah reaksi Iblis saat melihat para malaikat.”
(Tafsir Ibnu Katsir: 2/317).
3.
Di Dalam Shalat Aisyah ra. berkata, “Ketika Rasulullah shalat, datanglah syetan
kepadanya. Lalu Rasulullah menangkapnya, membantingnya dan menyekiknya.
Rasulullah bersabda, “Sampai aku rasakan lidahnya yang dingin di tanganku.”
(HR. Nasa’i)
4.
Di Dalam Gudang Zakat Abu Hurairah berkata: Rasulullah mengamanahiku untuk
menjaga hasil pengumpulan zakat di bulan Ramadhan, lalu datanglah seseorang.
Lalu ia menciduk hasil zakat dengan tangannya. Aku menegurnya: “Demi Allah,
kamu akan saya laporkan ke Rasulullah.” Lalu ia berkata: “Saya sangat butuh
sekali, dan saya mempunyai keluarga yang sangat membutuhkan makanan ini.” Maka
aku membiarkannya pergi. Di pagi harinya, Rasulullah bertanya kepadaku: “Apa
yang dilakukan tahananmu semalam?”. (Lalu Abu Hurairaih bercerita, dan peristiwa
itu berulang tiga kali), sampai akhirnya jin itu mengajari Abu Hurairah ayat
Kursi untuk membentengi diri dari gangguan syetan. Dan hal itu dibenarkan
Rasulullah. Beliau berkata, “Kali ini ia benar, padahal la pembohong, ia adalah
syetan.” (HR. Bukhari).
5.
Di Dalam Gentong Ubay bin Ka’ab berkata: “Saya pernah punya gentong yang berisi
kurma, saya selalu memeriksanya. Namun pada suatu saat, kurma itu berkurang dan
waktu itu saya melihat sosok hewan menyerupai anak remaji. Aku pun menegurnya,
“Apakah kamu jin atau manusia?”' la menjawab: “Aku jin”. Aku bertanya: “Apa
yang bisa membentengi kami dari kejahatanmu?”' la meniawab:”Ayat Kursi”. Lalu
aku ceritakan hal itu ke Rasulullah. Beliau bersabda, “Syetan itu benar.” (HR.
Nasa’i)
6.
Di Dalam Keranjang Sesunggqhnya Abu Ayyub mempunyai sekeranjang kurma, lalu
datangtah hantu (syetan menampakkan diri) dan mengambilnya. Kemudian aku lapor
ke Rasulullah, beliau berdabda, “Pergilah (ke tampatmu semula), apabila kamu
melihatnya lagi, bacalah!. “Bismillah ajibi Rosulallah” (Dengan nama Allah,
Taatilah seruan Rasulullah). Kemudian aku praktikkan, lalu dia (hantu tersebut)
bersumpah untuk tidak datang lagi. Cerita ini sama dengan yang dialami oleh Abu
Hurairah.” (HR. Tirmidzi)
7.
Di Dalam Rumah Abu As-Sa’ib berkata bahwa bahwa Abu Sa'id al-Khudri
pernah bercerita tentang pemuda penghuni rumah sebelahnya yang mati akibat
balas dendam jin yang dibunuhnya. Waktu itu, jin itu menampakkan diri berupa
ular, Tidak diketahui secara persis, mana yang terlebih dahulu mati, pemuda
atau ular? Ketika peristiwa itu disampaikan ke Rasulullah SAW. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya di Madinah ini ada jin yang telah masuk lslam. Oleh sebab itu,
jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka biarkanlah (izinkanlah) tiga hari.
Jika setelah itu masih terlihat, maka bunuhlah karena ia adalah syetan.” (simak
kisah Iengkapnya dalam hadits riwayat lmam Muslim). Sumber : Majalah Ghoib
Edisi 41/2
No comments:
Post a Comment