Anila
Anila
berwujud wanara/kera berbulu biru tua. Kalau berjalan cepat seperti angin. Ia
adalah salah satu senapati perang bala tentara kera kerajaan Kiskenda di bawah
pimpinan Prabu Sugriwa. Anila terjadi dari ciptaan Bathara Narada, sehingga
bentuknya kerdil pendek mirip dengan penciptanya.
Anila
sangat sakti. Ia memiliki sifat dan perwatakan; pemberani, cerdik, pandai,
tangkas dan trengginas. Oleh Prabu Sugriwa, Anila diangkat menjadi patih negara
Gowa Kiskenda. Dalam perang Alengka, Anila tampil sebagai senapati perang
menghadapi patih negara Alengka, Arya Prahasta. Perang seru terjadi, Prahasta
yang tinggi besar dan gagah perkasa melawan Anila yang tangkas, gesit dan trengginas.
Pada
saat terdesak sampai di pinggir arena peperangan, Anila melihat sebuah tugu
batu. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Anila mengangkat tugu tersebut dan
dihantamkan ke kepala Prahasta. Akibat benturan yang sangat keras, kepala
Prahasta hancur dan mati seketika. Tugu batupun ikut hancur, yang seketika
berubah wujud menjadi Dewi Indradi/Windradi, istri Resi Gotama dari pertapaan
Erraya/Grastina.
Dewi
Indradi adalah ibu dari Dewi Anjani, Subali dan Sugriwa. Setelah mengucapkan
terima kasih pada Anila, Dewi Indradi kembali ke kahyangan Kaindran, hidup
sebagai bidadari
Setelah
perang Alengka berakhir, Anila kembali ke Gowa Kiskenda. Seperti wanara yang
lain, Anila tidak dapat diketahui akhir hidupnya.
No comments:
Post a Comment