Friday, 25 November 2016

Anila


Anila


Anila berwujud wanara/kera berbulu biru tua. Kalau berjalan cepat seperti angin. Ia adalah salah satu senapati perang bala tentara kera kerajaan Kiskenda di bawah pimpinan Prabu Sugriwa. Anila terjadi dari ciptaan Bathara Narada, sehingga bentuknya kerdil pendek mirip dengan penciptanya.
Anila sangat sakti. Ia memiliki sifat dan perwatakan; pemberani, cerdik, pandai, tangkas dan trengginas. Oleh Prabu Sugriwa, Anila diangkat menjadi patih negara Gowa Kiskenda. Dalam perang Alengka, Anila tampil sebagai senapati perang menghadapi patih negara Alengka, Arya Prahasta. Perang seru terjadi, Prahasta yang tinggi besar dan gagah perkasa melawan Anila yang tangkas, gesit dan trengginas.
Pada saat terdesak sampai di pinggir arena peperangan, Anila melihat sebuah tugu batu. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Anila mengangkat tugu tersebut dan dihantamkan ke kepala Prahasta. Akibat benturan yang sangat keras, kepala Prahasta hancur dan mati seketika. Tugu batupun ikut hancur, yang seketika berubah wujud menjadi Dewi Indradi/Windradi, istri Resi Gotama dari pertapaan Erraya/Grastina.
Dewi Indradi adalah ibu dari Dewi Anjani, Subali dan Sugriwa. Setelah mengucapkan terima kasih pada Anila, Dewi Indradi kembali ke kahyangan Kaindran, hidup sebagai bidadari
Setelah perang Alengka berakhir, Anila kembali ke Gowa Kiskenda. Seperti wanara yang lain, Anila tidak dapat diketahui akhir hidupnya.

No comments:

Post a Comment