Anantareja
Anantareja adalah putera
Bima/Werkudara, salah satu dari lima satria Pandawa, dengan Dewi Nagagini,
putri Hyang Anantaboga dengan Dewi Supreti dari Kahyangan Saptapratala.
Ia mempunyai 2 (dua) orang
saudara lelaki lain ibu, bernama : Raden Gatotkaca, putra Bima dengan Dewi
Arimbi, dan Arya Anantasena, putra Bima dengan Dewi Urangayu.
Anantaraja, atau yang
lebih sering disingkat Antareja, adalah salah satu tokoh pewayangan yang
tidak terdapat dalam Mahabharata karena merupakan asli ciptaan para pujangga
Jawa
Antareja adalah putra
sulung Bimasena yang lahir dari Nagagini putri Batara Anantaboga, dewa bangsa
ular. Perkawinan Bima dan Nagagini terjadi setelah peristiwa kebakaran Balai
Sigala-Gala di mana para Korawa mencoba untuk membunuh para Pandawa seolah-olah
karena kecelakaan.
Bima kemudian meninggalkan
Nagagini dalam keadaan mengandung. Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini
sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya. Dengan bekal
pusaka Napakawaca pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian
Nagagini, Antareja berangkat menuju Kerajaan Amarta.
Di tengah jalan Antareja
menemukan mayat seorang wanita yang dimuat dalam perahu tanpa pengemudi. Dengan
menggunakan Napakawaca, Antareja menghidupkan wanita tersebut, yang tidak lain
adalah Subadra istri Arjuna.
Tiba-tiba muncul Gatotkaca
menyerang Antareja. Gatotkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat
Subadra demi untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu. Subadra
yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling
memperkenalkan satu sama lain.Antareja dan Gatotkaca gembira atas pertemuan
tersebut. Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap
pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya, yaitu Burisrawa.
Antareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian.
Antareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian.
Anatareja berkulit napakawaca,
sehingga kebal terhadap senjata. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi, pemberian
ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih
menyentuh bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali
kematian di luar takdir. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan
didalam bumi.
Anantareja memiliki sifat
jujur, pendiam, sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang
muda, rela berkorban dan besar kepercayaanya kepada Sang Maha Pencipta. Ia
menikah dengan Dewi Ganggi, putri Prabu Ganggapranawa, raja ular di
Tawingnarmada, dan berputra Arya Danurwenda.
Setelah dewasa Anantareja
menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda. Ia meninggal
menjelang perang Bharatayuda atas perintah Prabu Kresna dengan cara menjilat
telapak kakinya sebagai tawur (korban untuk kemenangan) keluarga Pandawa dalam
perang Bharatayuda.
No comments:
Post a Comment