Wednesday 23 November 2016

Bumi Bulat atau Datar ?


Teori bahwa bumi bulat
Teori bahwa Bumi bulat datar (flat earth) ibarat sebuah telor ceplok, membuat sebagian besar homo sapiens degan teknologi masa kini dan ilmu pengetahuan modern, keningnya berkerut.

Bumi Datar dari beberapa catatan dan manuskrip kuno
Bumi bulat datar banyak diyakini oleh berbagai macam budaya seperti Babilonia kuno, India, Cina, dan Jepang kuno. Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut.
Gambaran tentang hal itu ditemukan dalam catatan Homer dari abad ke 8 SM di mana “Okeanos, dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi adalah piringan pipih yang mengambang di atas air.
Tulisan pada Piramida dan Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun(Samudera) adalah sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah “lahan kering” atau “Kepulauan”). Beberapa filsuf pra-Socrates percaya bahwa Bumi itu datar. Thales (sekitar 550 SM) berpendapat bahwa bumi datar mengambang di air seperti log.
Anaximander (sekitar 550 SM) meyakini bentuk Bumi adalah silinder pendek dengan datar, melingkar atas yang tetap stabil karena itu jarak yang sama dari segala sesuatu.



(Peta bumi datar oleh Anaximander)

Anaximenes dari Miletus percaya bahwa “bumi itu datar dan naik di udara, sama dengan matahari dan bulan dan benda-benda langit lainnya.
Xenophanes dari (c. 500 SM) menganggap bahwa bumi itu datar, dengan sisi atas yang menyentuh udara, dan sisi bawah tanpa batas. Keyakinan dalam bumi datar berlanjut sampai abad ke-5 SM.
Anaxagoras (c. 450 SM) sepakat bahwa bumi itu datar, dan Arkhelaus muridnya percaya bahwa Bumi datar tertekan di tengah seperti cawan.
Sejarawan Hecataeus dari Miletus juga percaya bumi itu datar dan dikelilingi oleh air. Dalam pandangan Jepang kuno, bab pertama dari Nihongi (“Chronicles of Japan”) menggambarkan kepercayaan Jepang kuno bahwa dunia itu datar dan lahan kering melayang “seperti minyak” di atas air.
Di Cina kuno, kepercayaan yang berlaku adalah bahwa bentuk bumi itu datar dan persegi, sedangkan langit itu bulat, asumsi tersebut hampir dipertanyakan sampai diperkenalkannya astronomi Eropa pada abad ke-17 .
Ahli kebudayaan Cina asal Inggris, Cullen menekankan titik bahwa tidak ada konsep Bumi yang bulat dalam astronomi Cina kuno. Pemikiran Cina pada bentuk bumi tetap hampir tidak berubah dari awal kali sampai kontak pertama dengan ilmu pengetahuan modern melalui media misionaris Jesuit pada abad 17.
Model telur sering digunakan oleh para astronom China seperti Zhang Heng (78-139 M) untuk menggambarkan langit sebagai bola. Langit seperti telur ayam dan sebagai bulat seperti peluru panah, bumi adalah seperti kuning telur, dan terletak di pusat.

Teori Bumi Datar kembali lagi di era teknologi sudah modern
Salah satu Presiden dari Flat Earth Society pernah mengatakan bahwa pendaratan manusia di Bulan adalah tipuan yang dilakukan di studio Hollywood dan gaya gravitasi merupakan suatu kekuatan mistis dan sebagainya.
Mohammed Yusuf, pendiri sekte Islam Boko Haram di Nigeria, menyatakan keyakinannya bahwa Bumi itu datar dan banyak lagi tokoh yang menyatakan bahwa bentuk Bumi itu datar.


(Bentuk Bumi oleh Earth-flatter)


Bentuk Bumi oleh Earth-flatter dipercaya seperti koin yang disekelilingnya atau dipinggirnya bersalju atau ber-es yang dikenal sebagai kutub selatan atau Antartika.
Perdebatan bentuk Bumi ini telah berlangsung dalam berbagai kebudayaan selama berabad-abad. bahkan dalam salah satu buku terkenal karangan Washington Irving menyatakan bahwa Columbus meyakini bahwa Bumi itu datar.
Berdasarkan penelitian terakhir dari Historical Association di Inggris diketahui bahwa cerita dalam buku tersebut tidaklah benar.
Bagi banyak orang, gambar Bumi bulat berwarna biru yang indah yang diambil dari sisi orbit Bulan merupakan gambaran sempurna pentingnya misi ke ruang angkasa. Namun ternyata, itu tidak dipercaya oleh semua orang.
Pada abad ke 21, istilah flat-earther digunakan untuk menggambarkan seseorang atau sekelompok orang yang menyatakan yakin planet ini rata. Apakah kelompok ini benar ada, atau hanya sekedar lelucon belaka? 
Mengapa teori yang telah purba dan hanya sebagai sejarah kunonya pengetahuan pada masa lalu ini, kembali menyembul ke permukaan? Siapa pendukung terkemuka pada awalnya?
Ia adalah Wilbur Glenn Voliva, pendukung terkemuka Teori Bumi Datar. Wilbur Glenn Voliva yang lahir pada 10 Maret 1870 dan meninggal pada 11 Oktober 1942 adalah seorang penginjil dan pendukung terkemuka Flat Earth Theory.

Bumi datar dan pandangan Voliva
Dari tahun 1914, Voliva menjadi terkenal secara nasional oleh advokasi yang kuat tentang doktrin bahwa bumi adalah datar. Kemudian ia mempublikasikan secara luas doktrin ini dan menantang bagi siapa pun untuk membantah teori bumi rata itu dengan hadiah $5.000 dollar. Sekolah-sekolah gereja di Zion akhirnya mengajarkan doktrin bahwa: Bumi adalah datar.
Pada tahun 1923 ia menjadi pendeta evangelis pertama di dunia yang memiliki stasiun radio sendiri, yang bisa didengar sejauh Australia. Stasiun radio itu menyiarkan kecaman melawan ilmu astronomi bahwa bumi adalah bulat bundar, dan kejahatan dari teori evolusi . Ia mengutip tentang matahari sebagai berikut:
“Ide bahwa diameter Matahari adalah jutaan mil dan jauhnya 91.000.000 mil adalah konyol. Matahari hanya berdiameter 32 mil dan jauhnya tidak lebih dari 3.000 mil dari Bumi. Hal ini cukup beralasan dan itu harus begitu. Tuhan menciptakan Matahari untuk menerangi Bumi, dan karena itu harus ditempatkan dekat sebagai tugasnya itu dn dirancang untuk melakukannya. Apa yang akan Anda pikirkan jika seorang yang membangun rumah di kota Zion tapi menempatkan lampu untuk meneranginya berada di Kenosha, Wisconsin?”
Voliva menjadi semakin terfokus pada penghancurkan yang menurutnya sebagai ‘trinitas kejahatan’ yaitu: ilmu astronomi modern, teori evolusi dan kritik yang lebih tinggi.
Ia bersikeras pada interpretasi yang ketat dari penciptaan sehari yang 24 jam dan bepergian ke Dayton, Tennessee tampil sebagai saksi di Persidangan Scopes (dia tak menyebut apa).
Untuk diketahui, Pengadilan Scopes atau “Pengadilan Monyet” merujuk pada tindakan hukum yang diselenggarakan oleh Pengadilan Kriminal di Dayton (Tennessee) pada tanggal 10 Juli 1925 untuk menguji UU Butler di setiap pembukaan sekolah yang dibiayai negara di Tennessee
Di mana pengajaran teori apapun yang menyangkal kisah Penciptaan Tuhan atas manusia sebagaimana yang diajarkan oleh Alkitab alih-alih manusia diturunkan dari hewan yang berderajat lebih rendah dinyatakan tidak sah. John Thomas Scopes didakwa bersalah akibat mengajarkan teori evolusi di sekolah, dan melanggar Butler Act, sehingga ia dijatuhi denda 100 dolar AS.
Selain itu, Voliva juga sering meramalkan hari kiamat atau akhir dunia: prediksinya bahwa akhir dunia akan datang pada tahun 1923, 1927, 1930, 1934, dan 1935, yang ternyata tidak ada satupun yang benar.
Dan kini, aliran kepercayaan bahwa Bumi datar bagaikan telur ceplok yang didengungkan dengan keras oleh Wilbur Glenn Voliva sebagai pendukung terkemuka bahwa Bumi Datar, entah kenapa mencuat lagi.
Walau tak dapat dibuktikan dengan persamaan rumus baik dari hukum matematika ataupun hukum fisika, namun yang percaya jumlahnya banyak. Teori usang pra-Islamic yang kembali dipopulerkan oleh illuminatis ini, semua hanya bersifat objektif, dan hanya sekedar opini yang tak dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan modern dan juga tak bisa menjelaskan bagaimana terjadinya Aurora di kedua kutub Bumi dan banyak fenomena alam lainnya.
Anehnya, melalui sudut agma, mereka juga percaya bukan pada ilmuwan dan ilmu astronomi, namun lebih percaya kepada orang yang menafsirkan Alquran, yang mana penafsirnya tak mempelajari Sastra Alquran yang otomatis tak mengerti apa yang dimaksud oleh kitab suci itu.

No comments:

Post a Comment