Teori bahwa bumi bulat
Teori bahwa Bumi bulat
datar (flat earth) ibarat sebuah telor ceplok, membuat sebagian besar homo
sapiens degan teknologi masa kini dan ilmu pengetahuan modern, keningnya
berkerut.
Bumi Datar dari
beberapa catatan dan manuskrip kuno
Bumi bulat datar banyak
diyakini oleh berbagai macam budaya seperti Babilonia kuno, India, Cina, dan
Jepang kuno. Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi
digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut.
Gambaran tentang hal itu
ditemukan dalam catatan Homer dari abad ke 8 SM di mana “Okeanos,
dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi
adalah piringan pipih yang mengambang di atas air.
Tulisan pada Piramida dan
Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun(Samudera) adalah
sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah “lahan
kering” atau “Kepulauan”). Beberapa filsuf pra-Socrates percaya bahwa
Bumi itu datar. Thales (sekitar 550 SM) berpendapat bahwa bumi datar mengambang
di air seperti log.
Anaximander (sekitar 550
SM) meyakini bentuk Bumi adalah silinder pendek dengan datar, melingkar atas
yang tetap stabil karena itu jarak yang sama dari segala sesuatu.
(Peta bumi datar oleh Anaximander)
Anaximenes dari Miletus
percaya bahwa “bumi itu datar dan naik di udara, sama dengan matahari dan bulan
dan benda-benda langit lainnya.
Xenophanes dari (c. 500
SM) menganggap bahwa bumi itu datar, dengan sisi atas yang menyentuh udara, dan
sisi bawah tanpa batas. Keyakinan dalam bumi datar berlanjut sampai abad ke-5
SM.
Anaxagoras (c. 450 SM)
sepakat bahwa bumi itu datar, dan Arkhelaus muridnya percaya bahwa Bumi datar
tertekan di tengah seperti cawan.
Sejarawan Hecataeus dari
Miletus juga percaya bumi itu datar dan dikelilingi oleh air. Dalam pandangan
Jepang kuno, bab pertama dari Nihongi (“Chronicles of Japan”)
menggambarkan kepercayaan Jepang kuno bahwa dunia itu datar dan lahan kering melayang
“seperti minyak” di atas air.
Di Cina kuno, kepercayaan
yang berlaku adalah bahwa bentuk bumi itu datar dan persegi, sedangkan langit
itu bulat, asumsi tersebut hampir dipertanyakan sampai diperkenalkannya
astronomi Eropa pada abad ke-17 .
Ahli kebudayaan Cina asal
Inggris, Cullen menekankan titik bahwa tidak ada konsep Bumi yang bulat dalam
astronomi Cina kuno. Pemikiran Cina pada bentuk bumi tetap hampir tidak berubah
dari awal kali sampai kontak pertama dengan ilmu pengetahuan modern melalui media
misionaris Jesuit pada abad 17.
Model telur sering
digunakan oleh para astronom China seperti Zhang Heng (78-139 M) untuk
menggambarkan langit sebagai bola. Langit seperti telur ayam dan sebagai bulat
seperti peluru panah, bumi adalah seperti kuning telur, dan terletak di pusat.
Teori Bumi Datar kembali lagi di era teknologi sudah
modern
Salah satu Presiden
dari Flat Earth Society pernah mengatakan bahwa pendaratan manusia di
Bulan adalah tipuan yang dilakukan di studio Hollywood dan gaya gravitasi merupakan
suatu kekuatan mistis dan sebagainya.
Mohammed Yusuf, pendiri sekte Islam Boko
Haram di Nigeria, menyatakan keyakinannya bahwa Bumi itu datar dan banyak lagi
tokoh yang menyatakan bahwa bentuk Bumi itu datar.
(Bentuk Bumi oleh Earth-flatter)
Bentuk Bumi oleh
Earth-flatter dipercaya seperti koin yang disekelilingnya atau dipinggirnya
bersalju atau ber-es yang dikenal sebagai kutub selatan atau Antartika.
Perdebatan bentuk Bumi ini
telah berlangsung dalam berbagai kebudayaan selama berabad-abad. bahkan dalam
salah satu buku terkenal karangan Washington Irving menyatakan bahwa Columbus
meyakini bahwa Bumi itu datar.
Berdasarkan penelitian
terakhir dari Historical Association di Inggris diketahui bahwa
cerita dalam buku tersebut tidaklah benar.
Bagi banyak orang, gambar
Bumi bulat berwarna biru yang indah yang diambil dari sisi orbit Bulan
merupakan gambaran sempurna pentingnya misi ke ruang angkasa. Namun ternyata,
itu tidak dipercaya oleh semua orang.
Pada abad ke 21,
istilah flat-earther digunakan untuk menggambarkan seseorang atau sekelompok
orang yang menyatakan yakin planet ini rata. Apakah kelompok ini benar ada,
atau hanya sekedar lelucon belaka?
Mengapa teori yang telah
purba dan hanya sebagai sejarah kunonya pengetahuan pada masa lalu ini, kembali
menyembul ke permukaan? Siapa pendukung terkemuka pada awalnya?
Ia adalah Wilbur Glenn
Voliva, pendukung terkemuka Teori Bumi Datar. Wilbur Glenn Voliva yang lahir
pada 10 Maret 1870 dan meninggal pada 11 Oktober 1942 adalah seorang penginjil
dan pendukung terkemuka Flat Earth Theory.
Bumi datar dan pandangan Voliva
Dari tahun 1914, Voliva
menjadi terkenal secara nasional oleh advokasi yang kuat tentang doktrin bahwa
bumi adalah datar. Kemudian ia mempublikasikan secara luas doktrin ini dan
menantang bagi siapa pun untuk membantah teori bumi rata itu dengan hadiah
$5.000 dollar. Sekolah-sekolah gereja di Zion akhirnya mengajarkan doktrin
bahwa: Bumi adalah datar.
Pada tahun 1923 ia menjadi
pendeta evangelis pertama di dunia yang memiliki stasiun radio sendiri, yang
bisa didengar sejauh Australia. Stasiun radio itu menyiarkan kecaman melawan
ilmu astronomi bahwa bumi adalah bulat bundar, dan kejahatan dari teori evolusi
. Ia mengutip tentang matahari sebagai berikut:
“Ide bahwa diameter
Matahari adalah jutaan mil dan jauhnya 91.000.000 mil adalah konyol. Matahari
hanya berdiameter 32 mil dan jauhnya tidak lebih dari 3.000 mil dari Bumi. Hal
ini cukup beralasan dan itu harus begitu. Tuhan menciptakan Matahari untuk
menerangi Bumi, dan karena itu harus ditempatkan dekat sebagai tugasnya itu dn
dirancang untuk melakukannya. Apa yang akan Anda pikirkan jika seorang yang membangun
rumah di kota Zion tapi menempatkan lampu untuk meneranginya berada di Kenosha,
Wisconsin?”
Voliva menjadi semakin
terfokus pada penghancurkan yang menurutnya sebagai ‘trinitas kejahatan’ yaitu:
ilmu astronomi modern, teori evolusi dan kritik yang lebih tinggi.
Ia bersikeras pada
interpretasi yang ketat dari penciptaan sehari yang 24 jam dan bepergian ke
Dayton, Tennessee tampil sebagai saksi di Persidangan Scopes (dia tak menyebut
apa).
Untuk diketahui,
Pengadilan Scopes atau “Pengadilan Monyet” merujuk pada tindakan hukum yang
diselenggarakan oleh Pengadilan Kriminal di Dayton (Tennessee) pada tanggal 10
Juli 1925 untuk menguji UU Butler di setiap pembukaan sekolah yang dibiayai
negara di Tennessee
Di mana pengajaran teori
apapun yang menyangkal kisah Penciptaan Tuhan atas manusia sebagaimana yang
diajarkan oleh Alkitab alih-alih manusia diturunkan dari hewan yang berderajat
lebih rendah dinyatakan tidak sah. John Thomas Scopes didakwa bersalah akibat
mengajarkan teori evolusi di sekolah, dan melanggar Butler Act, sehingga
ia dijatuhi denda 100 dolar AS.
Selain itu, Voliva juga
sering meramalkan hari kiamat atau akhir dunia: prediksinya bahwa akhir dunia
akan datang pada tahun 1923, 1927, 1930, 1934, dan 1935, yang ternyata tidak
ada satupun yang benar.
Dan kini, aliran
kepercayaan bahwa Bumi datar bagaikan telur ceplok yang didengungkan dengan keras oleh
Wilbur Glenn Voliva sebagai pendukung terkemuka bahwa Bumi Datar, entah kenapa
mencuat lagi.
Walau tak dapat dibuktikan
dengan persamaan rumus baik dari hukum matematika ataupun hukum fisika, namun
yang percaya jumlahnya banyak. Teori usang pra-Islamic yang kembali dipopulerkan
oleh illuminatis ini, semua hanya bersifat objektif, dan hanya sekedar opini
yang tak dapat dibuktikan secara ilmu pengetahuan modern dan juga tak bisa
menjelaskan bagaimana terjadinya Aurora di kedua kutub Bumi dan banyak fenomena
alam lainnya.
Anehnya, melalui sudut
agma, mereka juga percaya bukan pada ilmuwan dan ilmu astronomi, namun lebih
percaya kepada orang yang menafsirkan Alquran, yang mana penafsirnya tak
mempelajari Sastra Alquran yang otomatis tak mengerti apa yang dimaksud oleh
kitab suci itu.
No comments:
Post a Comment