Pada
suatu hari, saat Nabi Isa as hendak berkeliling untuk berdakwah, ada seorang
pria sebut saja namanya Walid ingin ikut. Ia mengaku bahwa ingin mengenal lebih
dekat lagi dengan Nabi Isa as.
Tak
lama kemudian keduanya berangkat ke luar kota. Nabi Isa as membawa perbekalan
yang cukup banyak, begitu pula dengan Walid. Setelah berjalan agak lama,
keduanya merasa sangat lelah dan akhirnya beristirahat di dekat pohon tepi
pantai. Nabi Isa as membuka perbekalannya kemudian beliau membuka makanan yang
berupa 3 potong roti.
"Roti
ini untuk saya, satu untuk kamu dan satu lagi biar di tempat ini, Nanti saja
kita makan berdua, " kata Nabi Isa as.
Setelah
makan roti tersebut, Nabi Isa as meninggalkan tempat itu untuk mencari air
minum.
Walid
Melihat Mukjizat Nabi Isa as Secara Langsung. Setelah puas minum, Nabi Isa as
kembali lagi ke tempat semula, dan alangkah terkejutnya Nabi Isa as karena roti
yang tinggal sepotong tadi tidak ada.
"Siapa
yang mengambil roti tadi, karena tidak ada orang lain selain kamu," tanya
Nabi Isa as yang mulai curiga.
"Sumpah,
aku tidak tahu dan bukan aku yang mengambil rotimu," kata Walid. Karena
sudah berani sumpah, Nabi Isa as hanya diam saja.
Namun
tak lama kemudian tiba-tiba saja kedua orang itu melihat rusa dengan kedua
anaknya. Maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelih,
dibakar dan dimakan berdua.
Beberapa
saat kemudian Nabi Isa as memerintahkan kepada anak rusa yang tadi disembelih
dan mati itu suapaya hidup kembali.
Atas
izin Allah SWT, anak rusa itu hidup kembali. Kemudian Nabi Isa as bertanya
kepada Walid,
"Demi
Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya, siapakah yang
mengambil sepotong roti itu?"
Walid
menjawab sebagaimana jawaban pertama tadi," Aku tidak tahu."
Tanah
dan Kerikil menjadi Emas.
Nampaknya
Nabi Isa as tidak puas dengan jawaban Walid, padahal Walid sudah menyaksikan
sendiri mukjizat Nabi Isa as. Nabi Isa terus mengajak Walid meneruskan
perjalanan hingga sampai ke hutan. Nabi Isa as dan Walid sejenak duduk bersama,
tiba-tiba saja Nabi Isa as mengambil tanah dan kerikil lalu memerintahkan
kepada tanah dan kerikil itu, Jadilah emas atas izin Allah SWT.
Kerikal
dan tanah itu berubah menjadi emas semua, hingga hati Walid timbul rasa rakus
akan harta emas tersebut. Semua terjadi atas izin Allah SWT.
Lalu
bagaimana kisah selanjutnya, apakah Walid tetap tidak mengakui, bahwa ia yang
telah mencuri sepotong roti tadi. Ataukah bagaimana, tar akan dilanjutkan dengan
kisah orang rakus sahabat.
No comments:
Post a Comment